Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

TikTok Shop Makin Ramai, E-Commerce Lain Terancam

TikTok Shop Makin Ramai, E-Commerce Lain Terancam
Ilustrasi TikTok Shop. (The Andal Post/Aini)

ANDALPOST.COM — Salah satu kegiatan yang saat ini sudah mendarah daging di masyarakat Indonesia ialah belanja melalui handphone. Pilihan aplikasi juga kini sudah beragam. 

Kini, aplikasi media sosial pun sudah bisa melayani pembelian online. Kita tinggal memilih mau menggunakan yang mana sesuai dengan preferensi kita, seperti TikTok.

Meskipun TikTok menjadi salah satu sosial media yang baru, ternyata TikTok bisa dengan cepat mengikuti perkembangan pasar. Dari yang awalnya hanya sosial media yang menampilkan1 video vertikal, kini TikTok sudah tumbuh sangat pesat. 

Apalagi jika berbicara tentang TikTok Shop, layanan yang tersedia di dalam aplikasi TikTok tersebut sudah mulai mendominasi pasar e-commerce di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. 

Layanan tersebut sudah mencatat transaksi (GMV) sebesar US$ 4,4 sepanjang 2022. 

Capaian pada tahun 2022 tersebut meningkat 4 kali lipat dari tahun sebelumnya (yoy). Angka ini terpatri dalam data internal perusahaan yang diketahui The Information.

Kemunculan Tiktok Shop

TikTok Shop pertama kali diluncurkan pada April 2021 lalu di Amerika Serikat dan India. Pada saat itu pihak TikTok hanya mencoba mengetes pasar. Namun berkat respon positif yang diterima, TikTok akhirnya mulai ekspansi ke negara-negara lain. 

Asia Tenggara menjadi salah satu target ekspansi TikTok Shop pada saat itu. Tidak main-main, TikTok langsung mencoba di lima negara yaitu Malaysia, Indonesia, Filipina, Vietnam, dan juga Thailand. 

“TikTok terus bertumbuh positif di Asia Tenggara. Kami memprediksi GMV TikTok pada 2023 akan mencapai 20% dari GMV Shopee,” kata analis firma Blue Lotus Research Institute, Shawn Yang, dalam laporan terbaru Sea Group yang merupakan induk Shopee.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.