Topan Freddy dan Kerusakan
Siklon Topan Freddy memiliki akumulasi energi siklon tertinggi yang pernah tercatat.
Topan Freddy di Malawi tercatat sebagai siklon paling besar dibandingkan musim badai di Amerika Serikat (AS).
Freddy pertama kali berkembang di dekat Australia pada awal Februari dan melakukan perjalanan melintasi seluruh Samudra Hindia bagian selatan.
Topan Freddy menjadi siklon tropis terlama sepanjang sejarah.
Alhasil, badan cuaca PBB mengadakan panel ahli untuk menentukan apakah Topan Freddy memecahkan rekor yang dibuat oleh Badai John pada tahun 1994 selama 31 hari.
Seperti diketahui, Topan Freddy sebelumnya mendarat di pelabuhan Quelimane di Mozambik pada hari Sabtu. Hal tersebut terpantau dari adanya laporan kerusakan rumah dan lahan pertanian, meski tingkat kerusakannya belum jelas.
Telekomunikasi dan infrastruktur penting lainnya masih terputus di sebagian besar provinsi Zambezia yang terkena dampak, menghambat penyelamatan dan upaya kemanusiaan lainnya.
Pusat pemantauan siklon tropis regional badan cuaca Prancis Meteo-Prancis di Reunion memperingatkan pada hari Senin. Bahwa hujan akan berlanjut selama 48 jam ke depan saat Topan Freddy terus melanda Malawi.
Provinsi tengah Mozambik dan Malawi telah diidentifikasi sangat rentan terhadap banjir dan tanah longsor di daerah pegunungan.
Mayoritas kerusakan di Malawi terjadi di rumah-rumah yang dibangun di daerah terlarang oleh undang-undang, seperti di daerah pegunungan atau di dekat sungai.
Pasalnya, mereka lebih rentan menghadapi tanah longsor, banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan sungai meluap.
Topan tersebut telah memaksa pemerintah Malawi untuk menangguhkan sekolah di 10 distrik di wilayah selatannya sebagai tindakan pencegahan.
Topan Freddy diperkirakan melemah dan keluar kembali ke laut pada hari Rabu (14/3/2023). (spm/zaa)