Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

UE Kritik ‘X’ sebagai Aplikasi dengan Disinformasi Paling Banyak

Platform ‘X’ yang dituduh jadi sarang berita palsu di Eropa (The Andal Post/Nabila Safwa Ashari)

‘Senjata Berjuta-juta Euro’

Pada bulan September, Uni Eropa menuduh perusahaan media sosial gagal menghentikan kampanye disinformasi Rusia yang berskala besar sejak invasi ke Ukraina.

Dikatakan bahwa “jangkauan dan pengaruh akun-akun yang didukung Kremlin” telah berkembang lebih jauh pada tahun 2023.

Sementara Selasa, Jourova berkata, “Negara Rusia telah terlibat dalam perang gagasan untuk mencemari ruang informasi kita dengan setengah kebenaran dan kebohongan untuk menciptakan gambaran palsu bahwa demokrasi tidak lebih baik dari otokrasi.”

Rusia pun menargetkan senjata manipulasi massal senilai jutaan euro terhadap masyarakat Eropa. Lalu platform media sosial besar harus mengatasi risiko ini, tambahnya.

Ancaman ini sangat serius karena perang di Ukraina dan pemilu Eropa yang akan datang, lanjut Jourova. Komisaris juga mencatat, bahwa upaya sedang dilakukan untuk mengatasi disinformasi yang dihasilkan oleh AI menjelang pemilu.

Jourove mengatakan, ia akan bertemu dengan perwakilan OpenAI pada hari Selasa untuk membicarakannya.

Masalah yang menghampiri aplikasi berlogo hitam tersebut memang seakan tidak ada ujungnya. Bahkan hampir setiap pekan ada saja kontroversi yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut. 

Contoh saja pada dua pekan terakhir ini, ‘X’ yang dulunya dikenal sebagai Twitter kembali mengumumkan hal mengejutkan.

Di mana platform tersebut berencana untuk mengenakan biaya bagi para penggunanya. Musk mengatakan bahwa X akan mengenakan biaya bulanan dengan nominal kecil untuk semua penggunanya. 

Perubahan platform X menjadi aplikasi berbayar ini dilakukan untuk mengatasi masalah bot. (paa/ads)