Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Gempa Magnitudo 6,4 SR Mengguncang Garut, Ini Penyebab dan Dampaknya

Gempa bumi bermagnitudo 6,4 SR terjadi di Garut pada hari Sabtu (3/12/2022). (Design by @kenzz.design)

Dampak Gempa Garut

Menurut data kerusakan akibat gempa Garut, yang dikumpulkan oleh Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB Mayor Jenderal TNI, Suharyanto. Setidaknya, ada empat unit rumah serta satu unit sekolah yang mengalami kerusakan.

Selain itu, ditemukan pula satu warga Desa Putrajawa, Kecamatan Selawi, mengalami luka-luka. Namun, korban telah dilarikan ke puskesmas terdekat guna mendapatkan pertolongan medis.

“Untuk sementara yang diterima adalah empat unit rumah rusak di Kabupaten Garut, dan satu unit sekolah, SDN Jatiwanti 1 juga rusak. Ada satu korban jiwa mengalami luka-luka dan sudah dibawa ke puskesmas setempat,” jelas Suharyanto.

Lebih lanjut, Suharyanto menyebut tim BNPB andal telah dikirim ke Garut, guna membantu pendampingan daerah. Serta, mengevaluasi kebutuhan yang diperlukan para korban.

Ia juga mengatakan, perkembangan informasi darurat mengenai gempa Garut akan segera diinformasikan secara berkala.

“Tentunya, saya dengan seluruh tim dan BPBD ini segera akan mengumpulkan informasi dan dan keterangan lebih lanjut. Setiap perkembangan informasi yang diperoleh, akan diinformasikan kepada masyarakat,” imbuh Suharyanto.

Tidak ada Korban Jiwa

Menanggapi bencana gempa Garut, Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengatakan bahwa tidak ada korban jiwa dalam tragedi gempa Garut tersebut.

Kendati begitu, Rudy tetap mengimbau seluruh masyarakat agar tidak panik pasca gempa.

“Kami pastikan tidak ada korban jiwa,” ungkap Rudy.

Rudy pun menjelaskan, hingga pukul 19.30 WIB kemarin, pihaknya secara tenang melakukan pengecekan dampak gempa Garut di 42 kecamatan, yang ada di Kabupaten tersebut.

“Ada kerusakan ringan, tapi tidak seperti yang sekarang informasi beredar di media sosial. Kami pastikan tidak benar,” jelasnya.

Tak lupa, ia juga mengimbau masyarakat untuk tenang dan selalu waspada.

“Mohon masyarakat tenang tetapi tetap waspada, terutama daerah yang rawan longsor di selatan. Bila ada masyarakat yang terluka, bisa telepon aparat desa,” tegas Rudy.

(spm/mic)