ANDALPOST.COM — Badan Urusan Logistik (Bulog) Indonesia berencana untuk mengimpor sebanyak 500 ribu ton jagung pakan tahun ini.
Keputusan ini diambil sebagai langkah antisipasi untuk mengatasi kekurangan pasokan jagung di dalam negeri, yang diakibatkan oleh faktor cuaca eksternal dan permintaan yang terus meningkat dari peternakan.
Jagung pakan memiliki peran penting dalam industri peternakan di Indonesia, digunakan sebagai pakan ternak utama, terutama untuk unggas dan babi.
Namun, kekurangan pasokan jagung dalam beberapa tahun terakhir telah membuat Bulog mencari alternatif untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Direktur Utama Bulog, Budi Waseso, mengonfirmasi rencana impor jagung ini dalam sebuah pernyataan resmi, Kamis (12/10/2023). Ia menjelaskan bahwa kebijakan ini ditempuh untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga jagung pakan di dalam negeri.
“Kami melihat permintaan akan jagung pakan semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan industri peternakan di Indonesia. Oleh karena itu, kita harus memastikan pasokan ini tetap stabil,” ujarnya.
Kekurangan pasokan jagung pakan di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kondisi cuaca yang tidak stabil, terutama dalam hal curah hujan. Gangguan cuaca ini mempengaruhi produktivitas pertanian dan akhirnya berdampak pada ketersediaan jagung.
Kenaikan permintaan dari sektor peternakan yang terus tumbuh juga menjadi faktor utama yang memicu kekurangan pasokan.
Komitmen Bulog
Selain mengimpor jagung, Bulog juga akan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan petani untuk meningkatkan produktivitas jagung di dalam negeri. Upaya ini mencakup penyediaan bantuan teknis, penggunaan bibit unggul, dan promosi praktik pertanian yang lebih efisien.
Kebijakan ini menerima dukungan dari Kementerian Pertanian, yang juga memandang pentingnya menjaga pasokan jagung pakan yang memadai untuk industri peternakan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.