Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Kenali Pola Asuh Helicopter Parent dan Cara Menghindarinya

Ilustrasi Tangan Orang Tua yang Mengendalikan Gerak Anak (Sumber: The Boston Globe)

ANDALPOST.COM – Setiap orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Namun, Andalpeeps tahu tidak sih kalau sebagai orang tua kadang serba salah?

Hal tersebut terjadi ketika orang tua mengusahakan yang terbaik untuk anaknya. Namun, di sisi lain anak juga memiliki cara sendiri untuk menjalani hidupnya dengan versi terbaik menurutnya. 

Orang tua pasti selalu ingin tahu semua yang dialami dan dirasakan anaknya. Tetapi, terkadang ada hal-hal yang tidak bisa diceritakan anak ke orang tuanya.

Apa itu Helicopter Parenting?

Kebanyakan orang tua akan membatasi atau bahkan melarang anak-anaknya untuk melakukan hal-hal yang menurutnya membahayakan.

Namun, berbeda dengan orang tua, sebagai anak pasti memiliki rasa ingin tahu yang besar dan menyukai tantangan.

Perbedaan pola pikir inilah yang menyebabkan ketidakdekatan anak dengan orang tuanya.

Namun, dalam beberapa kasus, terdapat anak yang nyaman dan tidak bisa hidup tanpa arahan dan bantuan orang tuanya. Disebabkan oleh kebiasaan sedari kecil, mereka selalu mengandalkan orang tuanya.

Begitu juga, dengan orang tuanya yang membiasakan untuk terus menyetir dan mengendalikan kegiatan anak.

Hal ini disebut helicopter parenting, di mana orang tua terlalu fokus kepada anak, dan tidak membiarkan anak untuk menyelesaikan urusannya sendiri.

Contohnya, seperti seorang anak yang sudah berkuliah, orang tuanya terus memastikan bahwa anaknya mengikuti organisasi yang tepat.

Lalu, sampai memiliki teman yang sesuai, hingga memastikan anaknya mendapat dosen pengajar yang sesuai juga.

Cara ia memastikannya juga, tidak hanya dengan memantau dari kejauhan. Tetapi, ikut terjun menghubungi teman-temannya, dan menghubungi dosennya apabila anaknya mendapat nilai yang buruk. 

Kenapa Ada yang Rela Melakukan itu?

Melansiri parents.com, orang tua memiliki banyak alasan untuk menjadi helicopter parents. Beberapa diantaranya, adalah mereka tidak rela anaknya mengalami kesulitan ataupun penolakan.

Dalam hidup fase susah dan gagal pasti akan datang, helicopter parents tidak bisa membiarkan anaknya mengalami hal itu.

Padahal, kegagalan dan penolakan merupakan fase pembelajaran untuk hidup yang lebih baik. 

Seorang helicopter parents, mungkin juga merasa kurang dalam memberikan perhatian kepada anak di masa-masa sebelumnya.

Namun, ia tidak menyadari bahwa terlalu ikut campur urusan anak bukanlah sesuatu yang baik.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.