ANDALPOST.COM – Pneumonia adalah infeksi yang dapat menyebabkan peradangan pada kantung udara yang biasanya berisi cairan atau nanah di paru-paru.
Pneumonia merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi pada anak-anak di seluruh dunia. Berdasarkan laporan resmi dari World Health Organization (WHO), pneumonia menjadi faktor penyebab kematian anak-anak usia balita, yakni diprediksikan sebanyak 15 persen.
Namun, pneumonia juga bisa menyerang siapa saja seperti orang dewasa. Di Indonesia, kasus ini terhitung sudah diderita oleh lebih dari 2 juta kasus setiap tahunnya.
Gejala Pneumonia
Dihimpun oleh Tim The Andal Post melalui situs Alodokter, pneumonia dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, dan jamur. Virus yang menjadi faktor penyebab umum pneumonia adalah virus influenza, respiratory syncytial virus (RSV), dan SARS-CoV-2. Adapun jenis bakteri pada pneumonia secara umum adalah Streptococcus pneumonia.
Gejala pneumonia dapat bervariasi, mulai dari gejala ringan hingga gejala berat yang sangat parah sehingga diperlukan rawat inap. Hal ini bergantung pada respons tubuh menghadapi pneumonia, jenis kuman yang menyebabkan infeksi, faktor usia, dan kesehatan secara umum.
Pneumonia memiliki beberapa gejala, di antaranya seperti batuk yang menghasilkan lendir kehijauan atau kuning (berdahak atau bernanah). Bersamaan dengan demam, menggigil, sulit bernapas, nyeri dada saat bernafas atau batuk, kehilangan nafsu makan, kekurangan energi, kelelahan, mual atau muntah.
Cara Mendiagnosis
Terkadang pneumonia sulit didiagnosis karena gejalanya sangat bervariasi. Di samping itu, gejalanya juga sering terlihat sangat mirip dengan flu atau influenza. Maka dari itu, diperlukan diagnosis dari pihak medis untuk dilakukan identifikasi kuman penyebab penyakit.
Umumnya dokter akan melakukan pemeriksaan riwayat kesehatan dan fisik, hingga memberi instruksi pada pasien untuk menjalankan beberapa tes terkait kesehatan.
Langkah pertama yang dokter lakukan adalah memeriksa paru-paru dengan stetoskop. Selanjutnya, beberapa tes dilakukan untuk memastikan diagnosis dan mempelajari lebih lanjut tentang infeksi. Beberapa tes yang dilakukan di antaranya ialah:
- Tes darah. Fungsinya untuk memastikan infeksi dan mencoba mengidentifikasi kuman penyebab penyakit pada pasien
- Rontgen dada. Berfungsi untuk mencari lokasi dan luasnya peradangan di paru-paru pasien.
- Oksimetri nadi, yaitu digunakan untuk mengukur kadar oksigen dalam darah mengingat pneumonia dapat menghambat paru-paru memindahkan oksigen ke aliran darah.
- Tes dahak pada sampel lendir (dahak) yang diambil setelah batuk dalam. Berfungsi untuk mencari sumber infeksi.