Syarat Lain Cawapres
Pada diskusi sebelumnya, Hasto menerangkan bahwa elit PDIP juga menginginkan sosok Cawapres tersebut mampu menjalankan komunikasi politik yang baik. Terutama dalam menjadi jembatan bagi partai-partai pengusung Ganjar nantinya.
“Pembahasan capres-cawapres sampe saat ini belum meski sudah diawali ketika Bu Mega ke Jokowi di istana 3 jam. Dalam pertemuan sudah dibahas pasangan Pak Ganjar. Konstelasi akan dicermati. Seperti pada saat Bu Mega umumkan Pak Ganjar, akan dialog dengan para tokoh, Jokowi, Mas Prananda, Mba Puan. Dan seluruh ketum parpol pendukung,” papar dia.
“Nama-nama semua disuarakan. Partai harus dengarkan suara rakyat. Tapi konstelasi nanti, selain ada kriteria cawapres, maka cawapres juga berfungsi sebagai integrator kerja sama parpol. Jadi mohon sabar,” pungkas Hasto.
PPP memang menjadi partai yang pertama sekaligus punya modal politik dengan mengusung Sandiaga sebagai Cawapres nantinya. Selain itu, mereka juga pernah punya kenangan manis dengan duet pemerintahan Megawati Soekarnoputri dan Hamzah Haz 2001-2004 silam.
Kenangan manis itu ingin mereka hadirkan kembali di Pemilu 2024 mendatang. Hal ini menjadi modal PPP untuk menggoda Megawati menyerahkan tiket RI 2 ke partai berlogo ka’bah tersebut.
Namun sayangnya situasi kini berbeda. Kenangan manis tidak menjadi hal kuat untuk kembali bekerja sama terutama dalam dunia politik.
Selain itu, Hasto juga menegaskan bakal akan ada banyak partai yang akan mendukung Ganjar di Pemilu 2024 mendatang. Ini menjadi sinyal bahwa PPP bukan satu-satunya peserta yang berjuang meraih kursi RI 2 dari PDIP. (pam/ads)