ANDALPOST.COM – Charles Philip Arthur George atau Charles, akan naik tahta untuk menggantikan kursi kepemimpinan Kerajaan Inggris, setelah ibunya Ratu Elizabeth II meninggal dunia.
Ini ditandai dengan dilakukannya proses penobatan dia, menjadi Raja Charles III dan Ratu Camilla, istrinya pada Sabtu (06/05/2023) mendatang.
Akan tetapi, menjelang penobatan yang akan dilakukan tersebut, mencuatnya suatu gerakan dalam melakukan aksi protes dengan tajuk “Not My King”.
Dilaporkan, kelompok tersebut sudah mulai melakukan aksi protes mereka di luar York Minster, Inggris pada Kamis, 6 April lalu, tepatnya pada hari raya Kamis Putih umat kristiani.
Protes di York Minster dan Charles
Diketahui, bahwa ketika dilaksanakannya aksi protes tersebut, Charles dan Camilla sedang berada di York Minster untuk melakukan kebaktian Kamis Putih.
Pada aksi protes yang berlangsung, terlihat berbagai teriakan dari para pengunjuk rasa yang berjumlah 30-an orang yang melakukan aksi.
Sambil meneriaki “not my king” atau seruan “bukan rajaku” tersebut. Para pengunjuk rasa juga mengangkat poster dan papan yang bertuliskan “not my king” sebagai bagian dari aksi yang mereka lakukan.
Diketahui, bahwa demonstrasi tersebut didukung dan dinaungi oleh sebuah organisasi non-pemerintahan, yakni Republic.
Melalui salah satu media sosialnya Republic, di Twitter @RepublicStaff. Mereka memiliki deskripsi profil yang mencerminkan tujuan organisasinya.
“Berkampanye untuk mengganti Monarki dengan kepala negara terpilih. Bergabunglah dengan kampanye, pelajari lebih lanjut, donasi, atau terlibat hari ini,” terang deskripsi profil organisasi Republic.
Unjuk Rasa di Hari Penobatan Charles
Lalu, tercantum dalam situs resmi milik Republic, mereka membuka pendaftaran untuk melakukan protes bersama pada hari penobatan Charles menjadi raja.
“Pada hari Sabtu 6 Mei, mata dunia tertuju pada penobatan. Inilah saat kita membuat keberatan kita keras, terlihat dan tidak mungkin diabaikan,” tulis Republic.
Mereka bahkan, sudah mulai menyebarkan plakat kepada siapa saja yang memiliki ungkapan yang sama dengan mereka. Tentunya, untuk ikut serta dalam melakukan protes pada hari penobatan tersebut.
Apa yang Ingin Disuarakan
Setiap orang yang bergabung dalam organisasi anti monarki tersebut, merupakan pihak-pihak yang menginginkan dihapusnya monarki Inggris. Alhasil, karena monarki sudah berkuasa dalam jangka waktu yang sangat lama.
Dihapusnya monarki, dan keinginan akan perubahan pimpinan pemerintahan dengan kepala negara demokratis, menjadi tujuan utama mereka.
Tentunya, kepala negara tersebut nantinya akan dipilih melalui proses pemilihan atau voting.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.