Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Hamas Laporkan 241 Kematian di Gaza dalam Kurun Waktu 24 Jam

Orang-orang bersiap untuk menguburkan warga Palestina, yang terbunuh oleh serangan dan tembakan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, Desember 26, 2023. (Foto: REUTERS/Ibrahim Abu Mustafa)

ANDALPOST.COM — Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan sedikitnya 241 orang tewas dalam 24 jam terakhir, ketika operasi militer Israel terus menyerang wilayah tersebut, Rabu (27/12/2023).

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas menyebut perang tersebut sebagai kejahatan berat terhadap rakyatnya.

Panglima militer Israel Herzi Halevi pun mengatakan konflik dengan Hamas akan berlanjut selama berbulan-bulan lagi.

Israel mengatakan pihaknya menyerang lebih dari 100 lokasi pada hari Selasa (26/12/2023), di tengah laporan akan adanya operasi darat di Gaza tengah.

Ledakan keras terdengar dari Jalur Gaza melintasi perbatasan dengan Israel pada Rabu dini hari.

Kementerian Kesehatan Gaza juga mengatakan 382 orang juga terluka dalam 24 jam yang sama.

Menurut kementerian, setidaknya 20.915 warga Palestina telah tewas, sebagian besar anak-anak dan perempuan.

Awal Mula Konflik

Perang dimulai pada 7 Oktober setelah Hamas memimpin gelombang serangan mematikan terhadap komunitas di Israel. Sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, tewas. 

Sekitar 240 orang dibawa kembali ke Gaza sebagai sandera dan beberapa dari mereka kemudian dibebaskan.

Asap di atas Gaza (Foto: Getty Images)

Presiden Abbas pun menggambarkan perang di Jalur Gaza sebagai bencana dan perang pemusnahan. Ia menyebutnya sebagai hal yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah rakyat Palestina. 

Berbicara di Ramallah kepada saluran TV Mesir dalam wawancara pertamanya sejak perang dimulai, ia mengatakan wilayah tersebut menjadi tidak dapat dikenali lagi. Juga memperingatkan bahwa Tepi Barat yang diduduki dapat meledak kapan saja.

Pemimpin Palestina itu menuduh Washington memperpanjang perang dengan memveto rancangan resolusi PBB yang menyerukan gencatan senjata.

Letjen Halevi, kepala staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF), mengatakan pada konferensi pers bahwa perang masih akan terus berlanjut.

“Perang akan berlanjut beberapa bulan lagi untuk memastikan bahwa prestasi Israel dipertahankan dalam waktu yang lama,” terang Halevi.

“Tidak ada jalan pintas dalam memberantas organisasi teroris secara menyeluruh kecuali bersikap keras kepala dan bertekad dalam memeranginya.”

“Tidak ada solusi ajaib,” sambungnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.