Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Paus Kecam Kematian Warga Sipil di Gaza Saat Sampaikan Pesan Natal

Paus Fransiskus (Foto: REUTERS/Guglielmo Mangiapane)

ANDALPOST.COM — Paus Fransiskus mengatakan dalam pesan Natalnya bahwa anak-anak yang tewas dalam perang di Gaza layaknya Yesus kecil masa kini, Senin (25/12/2023).

Ia berbicara hal tersebut hanya beberapa jam usai Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu bersumpah untuk berperang lebih jauh di wilayah kantong Palestina di Gaza.

Pasalnya, pasukan militer Israel mengalami kekalahan terburuk dalam perang darat selama konflik melawan Hamas.

Ia juga menyebut perang antara Israel dan Hamas sangat mengerikan karena mengorbankan warga sipil yang tidak bersalah.

Dalam pidatonya di Hari Natal bertajuk “Urbi et Orbi” atau kepada kota dan dunia, Paus Fransiskus juga menyebut serangan militan Hamas pada 7 Oktober di Israel sebagai kekejaman.

Ia menyerukan pembebasan sekitar 100 sandera yang masih ditahan di Gaza.

Berbicara dari balkon tengah Basilika Santo Petrus kepada ribuan orang di alun-alun di bawahnya, ia kembali mengecam industri persenjataan.

Paus mengatakan industri tersebut pada akhirnya mengendalikan rangkaian perang.

Paus Fransiskus yang berusia 87 tahun diketahui merayakan Natal ke-11 masa kepausannya, menyerukan diakhirinya konflik, politik, sosial atau militer. Di berbagai negara termasuk Ukraina, Suriah, Yaman, Lebanon, Armenia dan Azerbaijan.

Ia juga membela hak-hak warga sipil serta migran di seluruh dunia.

“Betapa banyak anak tak berdosa yang dibantai di dunia kita! Di dalam rahim ibu mereka, dalam pengembaraan yang dilakukan dalam keputusasaan dan pencarian harapan, dalam kehidupan semua anak kecil yang masa kecilnya dihancurkan oleh perang. Mereka adalah Yesus kecil di dunia ini,” terang Paus Fransiskus.

Ia pun memberikan perhatian khusus pada Tanah Suci, termasuk Gaza. Di mana menurut pejabat kesehatan Palestina, serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 78 orang di salah satu malam paling mematikan di wilayah kantong yang terkepung itu.

Ilustrasi kondisi di Gaza akibat konflik Israel dan Hamas (Foto: REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

“Semoga (perdamaian) terjadi di Israel dan Palestina, di mana perang menghancurkan kehidupan masyarakat tersebut. Saya merangkul mereka semua, khususnya komunitas Kristen di Gaza dan seluruh Tanah Suci,” imbuhnya.

Berbicara dari balkon yang sama di mana ia pertama kali muncul ke dunia pada malam pemilihannya pada 13 Maret 2013, ia mengatakan hatinya berduka atas para korban serangan keji tanggal 7 Oktober.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.