Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Zelensky Akhiri Kunjungan ke Washington, Dapat Janji Banyak Dana

Zelensky Akhiri Kunjungan ke Washington, Dapat Janji Banyak Dana
Volodymyr Zelensky dan Joe Biden (Foto: Evan Vucci/AP Photo)

ANDALPOST.COM – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melakukan kunjungan keduanya ke Washington, DC, sejak pasukan Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke negaranya, Kamis (21/9/2023).

Tetapi berbeda seperti kunjungan pertamanya ke Gedung Kongres Amerika Serikat (AS), Zelensky justru menghadapi pihak Washington yang tidak mendukung upaya perang dengan paket bantuan dalam jumlah besar.

Meskipun ada janji dari para petinggi Partai Demokrat untuk terus mendukung Ukraina.

Dalam sambutan publik singkat di hadapan Kabinet Gedung Putih pada hari Kamis, Zelensky menyampaikan ucapan terima kasihnya.

Dia menyebut negosiasinya dengan Washington sangat produktif dan baik.

“Terima kasih atas 575 hari ini,” katanya, merujuk pada lamanya waktu sejak Rusia menginvasi pada Februari 2022.

“Terima kasih kepada rakyat Amerika, selama ini mereka bersama kami, dengan Ukraina, dengan rakyat biasa, semuanya kita,” imbuhnya.

Dia juga menyoroti bantuan militer baru senilai hampir Rp2 triliun yang diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden pada hari Kamis.

“Ini memiliki apa yang dibutuhkan tentara kita saat ini,” katanya, seraya menyebutnya sebagai yang sangat kuat.

Respon terhadap Zelensky

Biden, seorang Demokrat, menggunakan otoritasnya sebagai presiden guna mengesahkan bantuan tersebut.

Lantaran pendanaan lebih lanjut untuk Ukraina terbukti menjadi masalah yang sulit di Kongres AS.

Zelensky Akhiri Kunjungan ke Washington, Dapat Janji Banyak Dana
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (Foto: AP Photo/Mary Altaffer)

“Hari ini, saya menyetujui tahap bantuan keamanan AS berikutnya ke Ukraina, termasuk lebih banyak artileri, lebih banyak amunisi, lebih banyak senjata anti-tank,” katanya. 

“Dan minggu depan, tank Abrams AS yang pertama akan dikirim ke Ukraina,” sambung dia.

Pertemuan Kabinet ini merupakan puncak dari serangan luar biasa dari presiden Ukraina, yang melakukan perjalanan ke New York awal pekan ini untuk menggalang dukungan di antara para pemimpin dunia di PBB.

Namun, saat Zelensky menghadapi anggota parlemen AS pada hari Kamis, pertaruhannya sangat besar.

Sejak invasi besar-besaran Rusia dimulai pada tahun 2022, AS telah memberikan dana lebih besar dibandingkan negara mana pun untuk membantu Ukraina.

Sebagian besar dukungan tersebut berbentuk bantuan militer.

Kongres AS sendiri telah menyetujui bantuan senilai lebih dari Rp1,7 kuadriliun.

Tetapi terakhir kali Kongres memberikan suara mengenai paket bantuan adalah pada bulan Desember lalu.

Kendali Dewan Perwakilan Rakyat telah berpindah tangan, dari Partai Demokrat ke Partai Republik.

Meski demikian Biden telah meminta Kongres untuk menyetujui tambahan Rp 369 triliun untuk bantuan Ukraina, sebuah permintaan yang ditolak oleh Partai Republik, terutama dari sayap kanan.

Beberapa pihak malah menyerukan pemotongan pendanaan untuk Ukraina, demi kepentingan dalam negeri dan membatasi belanja pemerintah.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.