ANDALPOST.COM – Anggota Bidang Pertanian, Peternakan dan Kemandirian Desa Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai Nasdem, Ayep Zaki buka suara. Terkait fenomena harga beras yang tidak stabil, khususnya pada harga yang relatif murah dan meroket.
Ayep mengungkapkan hal tersebut, ketika ia berbicara soal kebijakan Badan Pangan Nasional (Bapanas) terhadap Harga Eceran Tertinggi (HET) beras dan gabah.
Berdasar data tersebut mengklaim, bahwa harga batas bawah 4.200 rupiah per kg dengan harga batas atas 4.550 rupiah per kg.
Aturan ini telah tercantum dalam Surat Edaran No 47/TS.03.03/K/02/2023.
Hal ini membuat Ketua DPP Nasdem Sukabumi itu nampak miris. Pasalnya, ekosistem keberlangsungan budidaya pertanian tanah air tidak terjalin dengan baik.
Apalagi, lanjut Ayep, dampanya tersebut sangat tidak baik terhadap sektor budidaya pertanian. Terutama jika terjadi inflasi.
“Karena kalau harga mahal juga inflasi kemudian jika harga anjlok ini juga dampaknya sangat tidak baik terhadap sektor budidaya pertanian,” kata Ayep, dalam keterangannya, Rabu (1/3).
Ayep pun meyakini, bahwa seharusnya sudah ada instrumen untuk mengawal harga pangan tersebut.
Salah satu yang bisa digunakan adalah menggunakan sistem Resi Gudang. Meskipun tidak mudah untuk mengimplementasikannya.
Adanya Resi Gudang akan membantu menjaga harga dari petani tidak terlalu murah. Hal itu pun menjaga harga jual supaya tidak terlalu mahal.
“Resi Gudang ini akan membantu harga dari petani tidak akan turun kemudian harga jual juga tidak akan terlalu mahal. Hanya saja implementasinya untuk melaksanakan Resi Gudang ini tidak mudah. Ada aturan-aturan regulasi yang memang harus dipenuhi sehingga ini harus diubah tata kelola Resi Gudang ini,” kata dia.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.