Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Terungkap, Pembunuh Dokter Mawar: Seorang Cleaning Service di RSUD Nabire, Papua

Terungkap, Pembunuh Dokter Mawar: Seorang Cleaning Service di RSUD Nabire, Papua. (The Andal Post/Aini)

ANDALPOST.COM – Kasus Seorang Dokter Spesialis Paru RSUD Nabire bernama Dokter Mawartih Susanti yang meninggal pada Kamis (9/3) kini terungkap. Pasalnya, ia yang ditempatkan bekerja di pelosok itu ternyata dibunuh oleh pegawai Cleaning Service di RSUD tempatnya bekerja. 

Tim The Andal Post menghimpun informasi terkait dari situs CNN Indonesia yang menyebutkan, pelakunya adalah seorang pria berinisial KW (22). Hal ini disampaikan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua, Kombes Faizal Ramadani.

Lebih lanjut, Kombes Faizal mengatakan, motif kasus pembunuhan tersebut lantaran pelaku sakit hati karena insentifnya selama masa pandemi Covid-19 dipotong oleh Mawartih.

“Motif sementara menurut keterangan tersangka KW bahwa yang bersangkutan sakit hati dan kecewa atas perlakuan korban terhadap tersangka KW,” ujar Kombes Faizal, dikutip dari CNN Indonesia pada Rabu (29/3).

Faizal menambahkan, pelaku mengklaim seharusnya memperoleh sebesar 15-17 juta dari uang insentif pada 2020. Hanya saja, ternyata uang yang diberikan dokter Mawar hanya sebesar Rp 7 juta. Akibatnya, pelaku menjadi sakit hati atas adanya pemotongan uang insentif tersebut.

Selain itu, pelaku juga mengaku kesal atas pernyataan yang diberikan Mawartih terkait dirinya yang diremehkan hanya seorang cleaning service.

“Ditambah pernyataan korban kepada tersangka KW yaitu ‘kamu hanya cleaning service jadi kamu terima saja segitu’,” lanjut Kombes Faizal.

Terungkapnya Kasus Pembunuhan

Setelah dilakukan autopsi tubuh korban, hasilnya menunjukkan jika terdapat sisa air liur yang ditinggalkan oleh pelaku. Kemudian, pihak kepolisian pun melakukan pemeriksaan ulang dengan melibatkan beberapa saksi yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.

Sementara itu, dilansir dari situs Poskota, Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri juga menegaskan, adanya sampel di lokasi kejadian. 

Sampel tersebut berupa air liur pelaku yang menempel pada dada (puting payudara) korban. Kemudian, tes DNA dan SWAB pun dilakukan. 

Dan mengejutkan, hasilnya menunjukkan adanya kecocokan yang mengarah pada tersangka KW sebagai pelaku pembunuhan Dokter Mawar.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.