ANDALPOST.COM – Konten Hoaks merupakan suatu konten (informasi / berita) yang disebarkan kepada publik tanpa didasari adanya bukti atau kebenaran. Dengan kata lain, konten hoaks merupakan konten yang berisikan tentang pembohongan.
Maraknya Konten hoaks disuatu negara dapat dikatakan sebagai permasalahan yang sangat berbahaya. Hal ini dapat memberikan dampak yang cukup signifikan bagi aspek sosial, ekonomi, politik, keamanan atau bahkan dapat mengancam keutuhan negara.
Di Indonesia sendiri, konten hoaks sudah sangat sering terjadi khususnya di dalam dunia digital. Bahkan, konten hoaks ini dapat dikatakan sudah mulai mempengaruhi kehidupan masyarakat.
Maraknya konten hoaks di Indonesia karena banyaknya masyarakat yang mudah mempercayai berbagai konten yang tersebar di media sosial.
Permasalahan inilah yang pada akhirnya mendorong Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menjalin hubungan kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Hal tersebut bertujuan untuk memerangi penyebaran konten hoaks di Indonesia. Dimana mereka membentuk dan menggunakan program Artificial Intelligence (AI) untuk menangani konten hoaks yang menyebar di dunia digital.
Bentuk Kerja Sama
Samuel A. Pangerapan selaku Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo mengungkapkan bahwa kerja sama yang dilakukan oleh Kominfo dengan BRIN. Dalam membentuk teknologi kecerdasaan artifisial akan dapat memudahkan Kominfo untuk mengetahui dan menganalisa berbagai berita hoaks yang terpublikasi di dunia digital.
“Adanya kebutuhan dalam menciptakan sistem teknologi. Lewat kerja sama ini, Kominfo dan Korika BRIN akan menciptakan teknologi kecerdasan artifisial. Untuk melakukan analisis berita hoaks dan sentiment.” tutur Samuel setelah menandatangani kerja sama pengembangan Natural Language Processing Artificial Intelligence. Bersama dengan Ditjen Aptika dan Korika BRIN.
Dirjen Kominfo itu juga menyatakan bahwa nantinya, penggunaan Natural Language Processing dan Machine Learning akan menghasilkan algoritmabagi Korika. Hasilnya akan diberikan kepada Kominfo untuk dimanfaatkan lebih lanjut.
“Hasil yang diharapkan Kominfo dapat memanfaatkan teknologi Kecerdasan Artifisial. Dalam menjalankan fungsi pengawasan atas berita hoaks dan sentiment di sosial media.” ujar Samuel.
Visi Indonesia 2045
Selain itu, Prof. Dr. Ir. Hammam Riza, M.Sc.,IPU selaku Ketua Umum Korika juga menjelaskan. Bahwa kerja sama yang dilakukan antara Korika dengan Kominfo merupakan salah satu gerakan untuk menerapkan kembali Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial Indonesia (Stranas KA).
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.