ANDALPOST.COM – Pembuatan pil aborsi akan memperoleh persetujuan untuk dipasarkan secara resmi untuk pertama kalinya dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Jepang. Hal ini mengingat proses aborsi di Jepang terbatas hanya dengan cara operasi sampai sekarang ini.
Dilansir Mainichi, pada Senin (24/4), sebuah perusahaan farmasi Inggris Linepharma International Ltd. melakukan pengembangan terhadap pil aborsi bernama “Mefeego”.
Obat pil ini terbuat dari kombinasi mifepristone, yaitu zat atau kandungan yang dapat menghambat hormon kehamilan, dan misoprostol. Sehingga pil ini bisa merangsang kontraksi rahim dan akan menghentikan kehamilan dengan usia 63 hari atau sembilan minggu.
Pil tersebut diharapkan menjadi alternatif dan solusi baru yang dapat memberikan keringanan tekanan fisik dan mental pada wanita.
Di samping itu, saat ini para warga Jepang tengah meminta negaranya untuk memajukan hak reproduksi perempuan dan kesetaraan gender.
Menanggapi hal tersebut, sub komite farmasi di Kemenkes Jepang, Perburuhan dan Kesejahteraan juga memberikan persetujuan terhadap jenis pil aborsi usai menampung segala aspirasi dan opini publik.
Pejabat kementerian mengatakan, keputusan yang telah diambil tersebut dilakukan secara hati-hati dan penuh pertimbangan. Terlebih lagi, di tengah kekhawatiran terkait potensi atau resiko dari efek samping obat pil beserta harganya.
Diketahui, agenda pertemuan membahas obat pil ini awalnya direncanakan berlangsung pada akhir Maret 2023.
Namun, tak lama kemudian muncul sebanyak 12.000 komentar publik terkait persetujuan obat pil ini. Sehingga pelaksanaan pertemuan tersebut pun ditunda oleh pihak kementerian.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.