ANDALPOST.COM – Konflik bersenjata merupakan salah satu permasalahan yang paling berbahaya bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan konflik bersenjata melibatkan tindakan kekerasan yang dapat memakan banyak sekali korban jiwa.
Baru-baru ini, masyarakat Indonesia tengah di gemparkan oleh peristiwa konflik bersenjata di Sudan. Dimana, hal yang menggemparkan masyarakat Indonesia bukanlah perihal peristiwa konflik bersenjatanya. Melainkan tentang terdapat ratusan warga negara Indonesia (WNI) yang terjebak di dalam peristiwa tersebut.
Namun kini, Retno LP Marsudi selaku Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia menyatakan bahwa pada pukul 06.00 pagi hari ini. Pemerintah telah berhasil mengevakuasi dan mengamankan 538 warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Sudan.
“Alhamdulilah, pada pukul 01.00 dini hari WS (waktu setempat) atau pukul 06.00 pagi WIB pada hari ini. 538 WNI telah tiba dengan selamat di Kota Port Sudan.” tutur Menlu secara tertulis.
Evakuasi WNI
Menlu Retno menambahkan bahwa sebanyak 538 WNI yang dievakuasi karena konflik bersenjata di Sudan diantaranya terdiri dari 273 perempuan, 240 laki – laki, dan 25 balita. Kemudian, rata-rata para WNI yang dievakuasi memiliki latar belakang sebagai mahasiswa, pekerja migran, karyawan perusahaan dan staf KBRI beserta keluarga.
“Ini adalah evakuasi tahap pertama yang dipimpin langsung oleh Dubes RI di Khartoum. Evakuasi dilakukan dengan menggunakan bis sebanyak 8 buah dan 1 mini bus KBRI.” tutur Menlu Retno.
Menlu Retno menjelaskan bahwa ratusan WNI yang dievakuasi berangkat dari Khartoum pada hari Minggu, (23/4/)2023 pada pukul 12.00 WIB. Menempuh perjalanan selama 15 jam dengan jarak 830 kilometer dan melewati 15 pos pemeriksaan.
“Saat ini, 538 WNI tersebut sedang beristirahat di rumah persinggahan di Port Sudan sebelum keberangkatan menuju Jeddah melalui jalur laut. Insyaallah persiapan pulang ke Indonesia juga terus dilakukan.” ucap Menlu Retno.
Kini, pemerintah Indonesia dengan pihak yang memiliki otorias di Sudan tengah terus menjalin komunikasi untuk memastikan keamanan bagi WNI. Bahkan, Dubes RI yang berada di Arab Saudi dan Konsulat Jendral (Konjen) juga terus melakukan komunikasi. Hal tersebut untuk memastikan proses keamanan bagi WNI dapat berjalan dengan baik.
Tim Kecil
Tak hanya itu, Menteri Retno juga telah membentuk sebuah tim kecil yang berfungsi untuk membantu mengevakuasi para WNI yang terjebak di Sudan. Tim kecil itu sendiri dipimpin oleh Diretur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI), Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan juga tim bantuan lainnya dari Riyadh dan Jeddah.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.