ANDALPOST.COM – LinkedIn, jaringan media sosial yang dimiliki oleh Microsoft Corp (MSFT.O) yang berfokus pada profesional bisnis, mengatakan pada hari Senin (8/5/2023) akan memangkas 716 karyawannya. Hal tersebut dikarenakan melambatnya permintaan sambil menutup aplikasi secara bertahap yang berfokus pada China.
LinkedIn yang dikabarkann memiliki 20.000 karyawan, mereka telah berhasil meningkatkan pendapatan setiap kuartal selama tahun lalu. Menurut beberapa sumber juga Linkedln telah menghasilkan uang dengan menjual langganan iklan. Perusahaan tersebut juga menggarap keuntungan melalui penagihan kepada perekrut dan profesional penjualan. Hal itu menggunakan jaringan untuk menemukan klien potensial.
Namun, keputusan mereka untuk bergabung dengan perusahaan teknologi besar lainnya. Termasuk induknya dalam merumahkan para pekerjanya di tengah prospek ekonomi global membuat perusahaan itu cenderung melemah.
Tujuan Pemangkasan Karyawan
Dalam sebuah surat kepada karyawan yang ditulis oleh CEO LinkedIn Ryan Roslansky, mengatakan langkah untuk memotong peran dalam tim penjualan, operasi, dan dukungannya di perusahannya ini. Hal itu ditujukan untuk merampingkan operasi perusahaan dan akan menghilangkan lapisan untuk membantu membuat keputusan lebih cepat.
“Karena permintaan pasar dan pelanggan lebih tidak stabil. Dan untuk melayani pasar berkembang secara lebih efektif, kami memperluas penggunaan vendor kami,” tulis Roslansky.
Roslansky juga mengatakan dalam suratnya bahwa perubahan itu akan menciptakan 250 pekerjaan baru. Seorang juru bicara LinkedIn mengatakan juga bahwa karyawan yang terkena dampak dari pemotongan akan memenuhi syarat untuk melamar peran tersebut.
Disisi lain, LinkedIn juga mengatakan akan menghapus aplikasi yang disederhanakan yang ditawarkannya di China. Hal tersebut dilakukan setelah memutuskan untuk keluar dari negara itu pada tahun 2021.
Keluarnya perusahaan tersebut dari China ialah alasan lingkungan yang menantang. Program China yang tersisa, yang disebut InCareers, akan dihapus pada 9 Agustus, menurut pernyataan resmi Linkedlin.
“Meskipun masih dalam tahap awal, InCareer menghadapi persaingan yang ketat dan iklim ekonomi makro yang sulit. Yang pada akhirnya membawa kami pada keputusan untuk menghentikan layanan tersebut,” kata perusahaan kepada para pengguna situs web.
LinkedIn juga mengatakan dalam pernyataan resminya untuk saat ini, pihak perusahaan akan terus hadir di China. Hal itu bertujuan untuk membantu perusahaan yang beroperasi dalam mempekerjakan dan melatih karyawan asing yang berada di luar negeri, kata juru bicara perusahaan.
Fakta Terkini
Sebagai informasi, dalam enam bulan terakhir, lebih dari 270.000 pekerjaan teknologi secara global telah dihentikan di seluruh dunia. menurut Layoffs.fyi, yang telah melacak dampaknya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.