ANDALPOST.COM – Program beasiswa fellowship dokter spesialis dalam dan luar negeri baru-baru ini diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan yang bekerjasama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Program yang diperuntukkan bagi para tenaga kesehatan ini bertujuan untuk memperluas program fellowship. Khususnya untuk layanan kanker, jantung, stroke, uro-nefrologi, dan KIA pada berbagai bidang peminatan.
Adapun strategi perluasan beasiswa fellowship ini dilakukan dengan memberikan kesempatan secara terbuka kepada dokter spesialis, beasiswa dokter subspesialis maupun program fellowship. Tujuannya, agar mereka dapat meningkatkan kompetensi dan kapasitas keilmuannya.
Program beasiswa ini juga memberikan kemudahan jangkauan yang lebih luas bagi para penerima beasiswa. Jangkauannya dapat dari rumah sakit pengusul pemerintah maupun rumah sakit pengusul swasta.
Di samping itu, Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin menyampaikan bahwa program beasiswa Fellowship tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mempercepat pemenuhan dan pemerataan pelayanan subspesialistik di rumah sakit.
Selain itu, program ini juga tengah menjadi sorotan utama pemerintah sebagai upaya implementasi dari pilar ketiga transformasi kesehatan yakni transformasi SDM Kesehatan.
Antusiasme Pendaftaran Peserta Beasiswa Fellowship
Dikatakan Menkes Budi, jumlah peserta yang mendaftar batch pertama tahun 2023 beasiswa Fellowship berjumlah 643 penerima beasiswa dokter spesialis. Selain itu terdapat juga 20 orang penerima beasiswa dokter sub spesialis.
Atas antusiasme yang luar biasa tersebut, Menkes pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada Menteri Keuangan yang telah mengatur, mengelola, dan memfasilitasi dana beasiswa.
“Terima kasih ibu (Menkeu) dikesempatan ini ada sekitar 643 yang mendapatkan beasiswa. Sebenarnya diberikan kuota 1000 tapi ada kendala tempat, kuota kurang, sehingga tidak semuanya terserap. Ke depan semoga bisa lebih banyak lagi,” kata Menkes.
Diketahui, pembukaan program ini akan berlangsung sepanjang tahun untuk seluruh dokter spesialis yang telah memiliki surat penerimaan dari unit penyelenggara dan program fellowship di dalam negeri dan luar negeri.
Di samping itu, masa studi program Fellowship yang didanai pun dapat berbeda-beda minimal waktu 3 bulan dan maksimalnya 24 bulan.
Lebih lanjut, terkait beasiswa fellowship luar negeri sudah terdaftar sebanyak 16 negara tujuan beasiswa. Di antaranya Amerika Serikat, Australia, Belanda, Brunei Darussalam, India, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Taiwan, Tiongkok dan Vietnam.
Harapan Menkes dan Menkeu
Melalui program beasiswa Fellowship, Menkes memiliki harapan agar program ini dapat meningkatkan akses layanan subspesialistik dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.
Di samping itu, dukungan penuh dari Kemenkeu dan LPDP juga dilakukan untuk melakukan pembangunan ekosistem kesehatan di Indonesia.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.