ANDALPOST.COM – Bos Vodafone (VOD.L) baru Margherita Della Valle mengatakan pada hari Selasa (16/5/2023) akan memangkas 11.000 karyawan selama tiga tahun. Hal tersebut ia lakukan untuk menyederhanakan grup telekomunikasi.
Tujuan dari pemutusan hubungan kerja ini ialah pihak perusahaan Vodafone yang menginginkan untuk mendapatkan kembali keunggulan kompetitifnya. Hal tersebut lantaran diduga sebelumnya telah terjadi penurunan arus kas bebas sebesar 1,5 miliar euro pada tahun ini.
PHK ini merupakan salah satu pemutusan terbesar dalam sejarah Vodafone, pasalnya Vodafone yang diperkirakan mempekerjakan sekitar 100.000 orang di seluruh Eropa dan Afrika. Hal ini menjadikannya salah satu merek korporat paling terkenal di Inggris tentunya akan berdampak untuk banyak karyawan.
“Kinerja kami belum cukup baik,” kata Della Valle, yang diangkat secara permanen sebagai CEO bulan lalu.
“Prioritas saya adalah pelanggan, kesederhanaan dan pertumbuhan,” lanjutnya.
Vodafone dibuka 4,5% lebih rendah, penurunan terbesar di FTSE 100 dan turun ke level terendah sejak awal Januari.
“Kinerja lesu telah menjadi sesuatu yang diharapkan pasar dari Vodafone akhir-akhir ini. Dan hasil setahun penuh tidak melawan tren,” kata Matt Britzman, analis ekuitas di Hargreaves Lansdown.
Della Valle juga dalam pernyataan resminya mengatakan bahwa negara Jerman yang merupakan salah satu pasar terbesar Vodafone. Hingga kini masih berkinerja buruk, sementara Spanyol, yang telah mengalami persaingan ketat dalam beberapa tahun terakhir, sedang dalam tinjauan strategis.
Keuangan Menurun
Menggaris bawahi tekanan pada bisnis, Vodafone mengatakan akan menghasilkan 3,3 miliar euro ($3,6 miliar). Uang tunai tahun ini diketahui menurun dari 4,8 miliar euro hingga akhir Maret 2023. analis memperkirakan 3,6 miliar euro.
Diperkirakan hingga akhri tahun, tekanan di Jerman dan biaya energi yang lebih tinggi akan terjadi. Hal tersebut dapat mengakibatkan penurunan 1,3% dalam pendapatan inti grup Vodafone hingga 14,7 miliar euro, hal itu dapat membuat kehilangan panduannya sendiri.
Vodafone juga mengatakan bahwa pasar telekomunikasi Eropa telah lama memberikan pengembalian yang buruk atas modal yang diinvestasikan dalam jaringan. Selain itu kinerja relatifnya telah memburuk dari waktu ke waktu.
Sebagai Informasi Pada bulan November 2022, Vodafone telah memangkas perkiraan laba tahunannya. Pihak perusaan juga mengumumkan rencana pemotongan biaya €1 miliar plus, termasuk PHK, untuk mengatasi tagihan energi yang melonjak dan inflasi.
Sebulan kemudian, perusahaan menggulingkan veteran Vodafone Nick Read selama dua dekade setelah penurunan nilai pasar sebesar 40%. Hal ini terjadi selama empat tahun masa jabatannya sebagai kepala eksekutif.
Tanggapan Analis
Matt Britzman, analis ekuitas di Hargreaves Lansdown, mengatakan tentang pembaruan perusahaan yang terjadi sebelumnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.