ANDALPOST.COM — Rabu (24/5), panelis yang hadir mendesak WHO untuk segera mengambil tindakan iklim. Sebab WHO merupakan tuan rumah Meja Bundar Strategis tentang Peran Komunitas Kesehatan dalam Aksi Iklim: Mengambil Stok dan Bergerak Maju di Majelis Kesehatan Dunia.
Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus selaku Direktur Jenderal WHO, menjelaskan alasan pihaknya menyampaikan desakan ini.
“Alasan paling mendesak untuk tindakan iklim yang mendesak adalah dampaknya bukan di masa depan, tetapi saat ini, pada kesehatan,” ucapnya saat membuka Meja Bundar Strategis tersebut.
Tindakan iklim yang diserukan dengan desakan ini disampaikan karena adanya krisis iklim yang memiliki dampak buruk kepada kesehatan.
“Krisis iklim adalah krisis kesehatan, memicu wabah, berkontribusi pada tingkat penyakit tidak menular yang lebih tinggi, dan mengancam akan membebani tenaga kesehatan dan infrastruktur kesehatan kita,” lanjutnya.
Munculnya perubahan iklim ini merupakan salah satu tantangan kesehatan terbesar di abad ke-21 ini.
Perubahan iklim yang terjadi saat ini menjadi penyebab munculnya banyak peristiwa cuaca ekstrim lain yang mematikan. Meningkatkan penyakit tidak menular, juga memfasilitasi penyebaran penyakit yang menular.
Tidak hanya itu, perubahan iklim ini juga memberikan dampak yang buruk pada tenaga kesehatan dan infrastruktur. Juga mengurangi kapasitas untuk mencapai Cakupan Kesehatan Universal, sebagai tujuan mendasar dari mandat WHO.
Adanya penundaan dalam penindaklanjutan tindakan ini akan secara signifikan meningkatkan risiko pada kesehatan kita. Melemahkan perbaikan kesehatan global selama beberapa dekade, juga bertentangan dengan komitmen dalam memastikan pemenuhan hak kesehatan sebagai hak asasi manusia.
Tiga Tantangan Komunitas Kesehatan
Dr. Maria Neira menyampaikan, tiga tantangan yang harus dihadapi oleh komunitas kesehatan.
Tantangan awal yang juga merupakan tantangan terpenting, memerlukan penanganan yang beragam terhadap dampak kesehatan yang disebabkan oleh perubahan iklim. Seperti menekankan kebutuhan untuk melindungi kesejahteraan manusia.
Tantangan kedua, mengenai tantangan dalam membangun sistem kesehatan yang tangguh. Secara efektif menavigasi kompleksitas abad ke-21, yaitu bagaimana cara untuk memastikan agar penyediaan layanan kesehatan dapat optimal dalam cakupan yang terus berkembang.
Kemudian untuk tantangan ketiga, Dr. Neira menyoroti keuntungan kesehatan yang diperoleh dari transisi menuju masyarakat rendah karbon. Menggambarkan interaksi kritis antara kelestarian lingkungan dan kesejahteraan manusia.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.