ANDALPOST.COM – Setelah Twitter melakukan PHK massal, kini Meta juga mengambil langkah yang sama dengan media sosial tersebut.
Pada Selasa, (8/11/2022), CEO Meta Mark Zuckerberg mengkonfirmasi kepada para eksekutif bahwa mereka akan melakukan PHK karyawannya pada Rabu (9/11/2022). Hal ini disampaikan dan diberitakan oleh Wall Street Journal (wsj.com).
Zuckerberg mengatakan dengan andal bahwa bagian perekrutan dan bagian tim bisnis adalah bagian-bagian yang akan terkena dari dampak PHK ini.
Ia mengaku telah berbicara kepada ratusan petinggi perusahaan mengenai pemotongan besar-besaran yang akan dilakukan olehnya.
WSJ dalam laporannya menambahkan bahwa pengumuman internal dari perusahaan itu akan diberikan pada hari Rabu pukul 6 pagi waktu setempat.
Pembuat Facebook itu melakukan pemberhentian tenaga kerja secara besar-besaran karena perusahaannya telah mengalami kerugian besar.
Hal ini terlihat dari nilai perusahaan di pasar hingga penurunan saham sebanyak 70 persen. Inilah alasan yang diduga memaksanya untuk memberhentikan ribuan staff perusahaannya.
“Karyawan yang kehilangan pekerjaan akan diberikan pesangon sebanyak 4 bulan gaji,” kata Kepala Human Resource, Lori Goler, dikutip dari beberapa orang yang mengetahui masalah tersebut.
Perusahaan Meta & Turunnya Perkembangan Teknologi
Meta sendiri adalah perusahaan induk yang membawahi beberapa perusahaan media sosial seperti Facebook, Instagram dan Whatsapp.
Menurut data yang ada, jumlah karyawan pada perusahaan tersebut mencapai 87.000 orang pada akhir September 2022.
“Kesalahan yang terjadi pada Meta adalah salahku. Terlalu banyak staf yang dipekerjakan karena terlalu optimis dengan perkembangannya,” ujar Zuckerberg yang terlihat mendung saat mengumumkan hal tersebut.
“Ini adalah pemotongan yang paling besar yang dilakukan oleh perusahaan teknologi di tahun 2022 ini,” kata Analyst Gene Munster dari Loup yang bekerjasama dengan Meta dan merupakan investor di perusahaan tersebut.
Industri teknologi mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir setelah sebelumnya mengalami lonjakan keberhasilan saat dunia mengalami pandemi.
Beberapa faktor yang diduga membuat penurunan ini adalah adanya resesi ekonomi global, kenaikan suku bunga dan regulasi telah membuat perusahaan teknologi menghentikan perekrutan karyawan baru.
Sebelumnya, pada akhir Agustus, Snap memberhentikan sebanyak 1.300 staf dan memotong dana investasi mereka.
Menurut laporan Axios, Microsoft juga memberhentikan sekitar seribu karyawan mereka di beberapa divisi pada bulan Oktober.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.