ANDALPOST.COM – Peluncuran Bard, yang merupakan chatbot AI (kecerdasan buatan) milik Google, akan ditunda untuk Uni Eropa pada minggu ini, Rabu (14/06/2023).
Hal tersebut, diungkapkan oleh Komisi Perlindungan Data Irlandia atau Irish Data Protection Commission (DPC). Ini merupakan otoritas pengawasan untuk General Data Protection Regulation (GDPR) atau regulasi perlindungan data dalam Uni Eropa.
Alhasil, Wakil Komisaris DPC, yakni Graham Doyle, menyatakan bahwa Google sempat mengumumkan terkait peluncuran Bard-nya pada minggu ini kepada DPC.
Akan tetapi, Google dilaporkan belum memberikan informasi yang memadai terkait pertanyaan perlindungan data oleh DPC.
Dengan itu, Doyle pun menyatakan bahwa Bard tidak akan diluncurkan minggu ini.
Google Bard dan Uni Eropa
Seperti yang diketahui, Google sudah merencanakan akan produk chatbot AI generatif miliknya pada minggu ini, yaitu Bard.
Bard, yang pertama kali diluncurkan pada bulan Maret lalu, sudah tersedia secara perlahan-lahan untuk negara lain. Saat ini, Bard pun sudah tersedia pada 180 negara di dunia.
Akan tetapi, Google pun mengalami kendala dalam peluncuran Bard untuk negara-negara Uni Eropa. Alhasil, ini disebabkan oleh kurangnya informasi terkait bagaimana Google akan menerima regulasi perlindungan data Uni Eropa.
“DPC belum menerima uraian detail atau penglihatan atas DPIA (evaluasi dampak perlindungan data) atau dokumen dukungan apapun sampai saat ini,” ungkap Doyle.
“Sejak itu, [DPC] telah meminta informasi ini sebagai masalah urgensi, dan telah menaikkan jumlah pertanyaan perlindungan data untuk Google,” lanjutnya.
Alhasil, peluncuran Bard pun masih belum diketahui saat ini untuk wilayah Uni Eropa tersebut.
Kasus Serupa dengan ChatGPT
Di sisi lain, beberapa DPA (lembaga otoritas pengawasan data yang independen) Uni Eropa lainnya, telah dilaporkan mengidentifikasi beberapa kekhawatiran perlindungan data.
Khususnya, dengan kasus ChatGPT milik OpenAI yang kemungkinan relevan dengan isu Google.
Beberapa kekhawatiran dalam kasus ChatGPT termasuk, basis legal akan proses data pribadi (milik orang) untuk melatih Large Language Model (LLM) AI. Lalu, ketaatan dengan kriteria transparansi yang sudah ditetapkan oleh hukum privasi regional.
Ditambah dengan, bagaimana developers atau pengembang menghadapi isu seperti disinformasi yang dibuat oleh AI tersebut. Serta, masalah perlindungan untuk anak dan menyediakan pengguna Uni Eropa dengan hak akses data.
Di sisi lain, ChatGPT pun pernah diintervensi oleh lembaga DPA lokal (Garante) di Italia, dan dipaksa untuk menghentikan layanan sementara ChatGPT itu pada bulan April lalu.
Alhasil, tindakan Garante merupakan salah satu inisiatif terkoordinasi DPA di Uni Eropa, dalam melaksanakan penetapan regulasi mereka.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.