ANDALPOST.COM — Di tengah pandemi yang terjadi tiga tahun lalu, masyarakat beralih ke situs perdagangan online, karena adanya penguncian global.
Di sinilah momen bagi Amazon, perusahaan situs perdagangan retail raksasa terbesar di dunia, mengembangkan bisnisnya secara pesat.
Namun, karena saat ini penguncian secara global ini sudah berakhir dan dicabut ketentuannya, masyarakat tentu mulai pergi belanja ke toko-toko lagi. Sehingga penjualan Amazon mulai menurun.
Meskipun begitu, perusahaan yang dimiliki oleh Jeff Bezos ini tetap bisa mengandalkan uang tunai yang besar angkanya, yaitu dari Amazon Web Services.
Akan tetapi, meskipun produk layanan cloud ini menguntungkan, sekarang memiliki tekanan.
Karena adanya kekhawatiran mengenai inflasi yang tinggi. Serta kemungkinan resesi yang akan segera terjadi, Amazon Web Services melakukan beberapa upaya untuk menyesuaikan ketakutan tersebut.
Upaya tersebut adalah memangkas pengeluaran perusahaan, serta menjadi lebih berhati-hati dalam menentukan biaya cloud mereka. Hal itu pun mengakibatkan adanya perlambatan pada salah satu bisnis Amazon yang menguntungkan.
Pada laporan pendapatan kuartal pertama Amazon, terlihat unit cloud-nya menghasilkan sebanyak $21,4 miliar. Serta tumbuh sebesar 16% dalam tiga bulan pertama tahun ini.
Angka tersebut dibandingkan tahun sebelumnya lebih lambat. Sebab sebelumnya angka pertumbuhan itu sebesar 37%.
Konferensi Cloud
Merespon hal tersebut, AWS mengadakan konferensi cloud selama dua hari. Berfokus pada keamanan, di Anaheim, California, pada Selasa (13/6/2023).
Pertemuan ini merupakan salah satu dari beberapa acara besar Amazon, untuk melakukan promosi dan penawaran produk cloud-nya.
Namun, pada hari itu, konferensi Amazon tidak terlalu digubris dan peminatnya sedikit. Sebab di hari yang sama, terjadi pemadaman AWS yang menghambat para pelanggan untuk mengoperasikan situs mereka.
Amazon sendiri telah mengatakan, bahwa mereka telah memperbaiki masalah tersebut dalam empat jam.
Jika kita berbicara mengenai bisnis cloud, AWS merupakan pemimpin pasar dalam industri ini. Bahkan pelanggannya tidak main-main, karena juga merupakan bisnis dan organisasi besar.
Salah satu contoh bisnis dan organisasi besar yang menggunakan produk AWS adalah Netflix dan Coca-Cola, juga lembaga pemerintah.
Tetapi, para eksekutif Amazon mengatakan, bahwa unit tersebut sempat mengalami hambatan jangka pendek. Sebab perusahaan sedang mencari cara untuk menghemat uang.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk menghemat uang adalah dengan merelokasi pengeluaran mereka atau mengurangi fitur yang tidak mereka butuhkan.
Tidak hanya itu, perusahaan mengatakan kepada analis di bulan April, bahwa tingkat pertumbuhan produk cloud di bulan itu 5% lebih rendah dibanding kuartal pertama.
Hal ini tentu saja membuat para investor khawatir. Sehingga harga sama lebih rendah setelah mereka mendengar hal tersebut.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.