ANDLPOST.COM – Sejak awal tahun, Tesla santer dibincangkan ingin berinvestasi di Indonesia. Beberapa kali Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia juga beberapa kali mengumumkan kabar baik tersebut kepada awak media.
Kabar tersebut diyakini sejak awal akan benar terjadi karena melihat beberapa momen kebersamaan Luhut dan juga Elon Musk pada awal tahun. Sebuah kabar menyebutkan pembicaraan Tesla dan Indonesia bukan hanya terkait rencana fasilitas produksi. Namun juga fasilitas rantai pasokan perusahaan.
Saat dikonfirmasi oleh CNBC, Luhut mengatakan Tesla telah menandatangani kontrak US$5 miliar. Kerja sama itu terkait membeli bahan baterai dari perusahaan pengolahan nikel dalam negeri.
Pabrik Tesla
Tesla yang akhir-akhir ini naik daun memang sedang merencanakan untuk pengembangan bisnis yang begitu masif. Saat ini pabrik milik Tesla berada di Amerika Serikat, China, dan Jerman. Pabrik-pabrik tersebut memproduksi berbagai macam mobil listrik Tesla, baterai lithium-ion, hingga supercharger.
Di Amerika Serikat, Tesla punya empat pabrik. Pertama ada Pabrik Fremont, California yang memproduksi Tesla Model S, Model 3, Model X dan Model Y. Lalu pabrik Gigafactory Nevada yang diklaim sebagai pabrik terbesar yang memproduksi motor penggerak listrik dan baterai. Kemudian Gigafactory New York yang memproduksi atap surya dan komponen elektrik untuk Supercharger. Terakhir ada Gigafactory Texas yang menjadi kantor pusat global Tesla dan akan memproduksi Tesla Cybertruck dan Model Y.
Tesla juga mendirikan pabrik di China yang menjadi pabrik Tesla pertama di luar Amerika. Pabrik di China iu adalah Gigafactory Shanghai. Di China, Tesla memproduksi mobil listrik Tesla Model 3 dan Model Y. Sementara di Eropa, Tesla mendirikan Gigafactory di Berlin, Jerman. Ini menjadi pabrik pertama Tesla di Eropa yang memproduksi Tesla Model Y, baterai dan lain-lain.
Rencananya, Tesla akan membangun pabrik di Batang, Jawa Tengah. Dan jika benar terjadi ini menjadi pabrik keempat Tesla di dunia.
Meski begitu hingga saat ini belum ada pembahasan lebih lanjut antara Elon Musk dan Pemerintah Indonesia. Bahkan Presiden Joko Widodo juga turun tangan untuk menarik minat Tesla.
“”Dulu ketika Bapak Presiden memerintahkan kami dengan Menko Marves agar Tesla dan Foxconn masuk Indonesia, karena dua perusahaan ini adalah perusahaan besar. Saya merayu Foxconn, Pak Luhut merayu Tesla. Gombalan kita untuk Foxconn lolos. Tesla masih tarik ulur. Berkat tangan dingin dan intuisi presiden, Tesla masuk ke Indonesia,” ungkap Bahlil.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.