ANDALPOST.COM – Google DeepMind, perusahaan laboratorium penelitian yang menjadi bagian dari Google, mengklaim jika chatbot baru miliknya sebanding dengan ChatGPT, Senin (26/06/2023).
Melalui laporan dari Wired, CEO Google Deepmind, Demis Hassabis dalam wawancara menyatakan chatbot miliknya, Gemini dapat memiliki kemampuan untuk berencana. Serta, menyelesaikan masalah.
Sebelumnya, Gemini sempat ditinjukan pada saat konferensi Google I/O pada bulan Mei lalu. Alhasil, chatbot tersebut, menggunakan reinforcement learning dan sistem AlphaGo.
Dengan itu, terdapat kemungkinan jika Gemini dapat dikatakan sebanding atau mengalahkan ChatGPT milik OpenAI.
Chatbot Gemini
DeepMind, dilaporkan menggunakan teknik-teknik sistem AlphaGo, yang merupakan sistem yang mengalahkan seorang pemain profesional dalam permainan ‘Go’.
Alhasil, jika sesuai pengaplikasian sistem AlphaGo dapat dilakukan dalam Gemini. Maka, chatbot tersebut juga bisa melakukan perencanaan, menyelesaikan masalah, dan menganalisis teks.
“Dalam segi level atas, Anda bisa melihat Gemini seperti gabungan beberapa kekuatan dari jenis sistem AlphaGo, dengan kapabilitas language learning model (LLM) yang besar,” ungkap Demis.
Selain penggunaan sistem AlphaGo, Gemini juga akan menerima reinforcement learning, yang mendorong Gemini untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Tidak lupa, reinforcement learning ini, memberikan sistem AI suatu ‘hadiah’ untuk perilaku-perilaku spesifik dan untuk menghukum perilaku yang tidak diinginkan.
Tentunya, dengan tujuan agar Gemini dapat belajar terkait perilaku yang mana, yang harus ia tunjukkan dalam suatu situasi.
Salah satu pengguna reinforcement learning ini, adalah ChatGPT, dan LLM lain pun juga sudah menggunakan metode latihan ini, agar generatif AI dapat berfungsi lebih baik.
Gemini sendiri, dilaporkan merupakan salah satu proyek terpenting DeepMind yang dapat menggantikan chatbot Bard milik Google, dalam berkompetisi dengan ChatGPT.
Di sisi lain, DeepMind sendiri, pernah meluncurkan chatbot lain, yakni Sparrow yang dapat menghasilkan model bahasa yang ‘tidak terlalu’ berbahaya dalam menjawab pertanyaan.
Chatbot Sparrow ini direncanakan akan meluncur dalam bentuk ‘private beta’ sekitar tahun ini. Hal tersebut, diumumkan oleh Demis pada Januari lalu.
Lomba untuk perkembangan generatif AI berlanjut, dilaporkan melalui TechCrunch, jika terdapat banyak investor dan pelanggan yang tertarik dalam bidang pasar ini.
Menurut Grand View Research, pasar untuk generatif dan teks analisis AI dapat bernilai US$109.37 miliar pada tahun 2030.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.