ANDALPOST.COM – Survei Kesehatan Indonesia (SKI) yang digunakan untuk mengecek status kondisi kesehatan masyarakat akan dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Agustus tahun ini.
Melalui upaya SKI ini, status gizi masyarakat beserta segala risiko yang ada di dalam masyarakat dapat diidentifikasi dengan baik. Pelaksanaan program ini biasanya digabungkan dengan survei status gizi Indonesia yang dilakukan secara rutin tiap satu tahun sekali.
Wakil Menteri Kesehatan, Prof. Dr. Dante Saksono Harbuwono menyampaikan bahwa SKI merupakan upaya yang penting dilakukan. Hal ini bertujuan untuk melakukan penyusunan terhadap kebijakan program pembangunan kesehatan agar dapat berjalan lebih terarah dan tepat sasaran.
“Karena itu, SKI ini dibutuhkan sebagai alat bukti yang sangat sensitif yang mewakili kondisi kesehatan masyarakat Indonesia,” ujar Dante melalui situs resmi Kemenkes, dikutip pada Jumat (30/6/2023).
Lebih lanjut, pelaksanaan SKI juga diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan revisi terhadap semua hal yang dirasa kurang atau belum maksimal. Selain itu, sekaligus sebagai upaya yang dapat memberikan saran dan masukan agar penyusunan RPJMN 2025-2029 dapat dilakukan.
Upaya ini diwujudkan oleh Kemenkes melalui Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK).
Adapun tahapan pelaksanaan SKI adalah sebagai berikut:
- Melakukan pengumpulan data melalui wawancara
- Melakukan pengukuran antropometri
- Melakukan pengukuran biomedis yang mencakup pemeriksaan gigi dan mulut.
Terkait agenda pelaksanaannya, SKI tahun ini akan berlangsung pada Agustus sampai dengan Oktober 2023. Pihak-pihak yang akan dilibatkan dalam program ini adalah sebanyak 586 ribu rumah tangga di 38 provinsi 514 kabupaten/kota.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.