Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Ten Hag Terbakar Emosi, Tidak Ingin MU Diam Saja

Manajer Manchester United, Ten Hag Sumber: EuroSport

ANDALPOST.COM — Musim panas ini seharusnya menandai dimulainya era baru di Manchester United (MU). Klub yang bermarkas di Old Trafford ini sudah seharusnya bangkit dari tidur panjangnya. 

Di tengah kehebohan bursa transfer, MU masih terpantau tenang jika dibandingkan klub-klub lainnya. MU belum gembar-gembor mengumumkan kontrak barunya dengan para pemain yang ingin merapat. 

Manajer MU, Ten Hag telah menikmati musim pertama yang relatif sukses. Ten Hag berhasil membawa United memenangkan Piala Carabao dan juga mencapai final Piala FA dan finis ketiga di liga. 

Jika melihat ke belakang, pada tahun 2017 hingga 2018, musim kedua Mourinho sebagai pelatih, United finis kedua di belakang Manchester City. Serta mencapai final Piala FA, di mana mereka dikalahkan oleh Chelsea.

Ada optimisme hati-hati bahwa dengan jendela transfer yang produktif, mereka bisa menutup celah pada tim Pep Guardiola. 

Oleh sebab itu, Ten Hag sedang berusaha membangkitkan semangat MU untuk menjadi penantang gelar serius untuk pertama kalinya sejak kemenangan terakhir mereka pada 2013. 

Meski optimis, Ten Hag dihadapkan dengan tidak akan mendapatkan dukungan finansial yang ia yakini dibutuhkan.

Dengan wajah membatu sejak tiba di California, para awak media menanyakan mengenai peluang United menantang City. Ten Hag pun menolak untuk menjawab. 

Di konferensi pers lainnya, Ten Hag memberi isyarat kepada wartawan Inggris yang berkumpul bahwa ia ingin berbicara dengan mereka jauh dari kamera.

Ten Hag mungkin tidak memiliki sikap berapi-api seperti Mourinho di depan media, tetapi dalam hal meningkatkan skuat, mereka sama ngototnya. 

Pria yang memiliki keturunan Belanda itu memandangnya sebagai tugas manajer untuk menantang dewan. Juga seperti yang dia katakan, “selalu menginginkan lebih.”

Tantangan yang dihadapi Ten Hag mungkin cukup berat. Ia harus bersimpati dengan posisi keuangan klub. Ini menjadi akibat dari anggaran transfer yang dibatasi oleh batasan Financial Fair Play (FFP). 

Meski begitu, Ten Hag tetap menginginkan setidaknya striker, gelandang, dan penjaga gawang sebelum musim dimulai.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.