ANDALPOST.COM – Indonesia dan Kazakhstan dikabarkan telah menjalin kerjasama ‘Sister City’ dalam rangka mencatat 30 tahun hubungan bilateral pada Selasa, (4/7/2023).
Terjalinnya kerjasama Sister City tersebut diketahui menjadi catatan sejarah bagi kedua negara.
Hal ini dikarenakan kerjasama tersebut merupakan jalinan pertama antara ibu kota Kazakhstan, Astana dengan Ibu Kota Nusantara Indonesia
Kerjasama Sister City itu dikabarkan telah resmi ditandatangani oleh pihak Indonesia maupun Kazakhstan sejak tanggal 3 Juli 2023 lalu.
Menurut laporan, pihak-pihak yang terlibat dalam penandatanganan kerjasama tersebut di antaranya adalah Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara yakni Bambang Susantono.
Lebih lanjut, penandatanganan itu juga dilakukan oleh Gubernur Ibu Kota Astana yakni, Zhenis Kassymbek.
Kedua pihak Indonesia dan Kazakhstan secara resmi telah menandatangani MoU (Memorandum of Understanding).
Menurut keterangan dari kedua pihak, penandatanganan tersebut dilakukan sebagai bentuk inisiatif untuk ibu kota kedua negara.
Kegiatan penandatanganan peresmian tersebut diketahui telah berlangsung di Kantor Gubernur Ibu Kota Astana, Kazakhstan.
Acara tersebut juga disaksikan oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Kazakhstan yakni Dr.M. Fadjroel Rachman.
Tukar Pandangan
Sebelum melakukan penandatanganan MoU, kedua pihak negara Indonesia dan Kazakhstan sempat melakukan tukar pandangan yang berlangsung dengan hangat.
Pada kesempatan bertukar pandangan tersebut, Gubernur Kazakhstan, Zhenis Kassymbek menceritakan mengenai pengalaman, praktik baik, dan tantangan pembangunan Astana.
Hal tersebut dikarenakan Astana merupakan ibu kota baru bagi Kazakhstan selama 25 tahun sejak 1998.
Di sisi lain, pihak Indonesia yang diwakili oleh Kepala Otoritas IKN , Bambang Susantono menjelaskan visi dan perkembangan pembangunan IKN.
Ia juga juga menjelaskan bahwa Ibu Kota Nusantara akan menjadi ibu kota hutan pertama di dunia.
Hal tersebut lantaran pembangunan Ibu Kota Nusantara menggunakan konsep cerdas, modern, hijau dan berkelanjutan. Konsep tersebut juga dikenal sebagai Sustainable Forest City.
Lebih lanjut, Bambang Susantono juga menekankan dalam pertukaran pendapat itu bahwa Astana adalah kota pertama yang telah menjalin hubungan kerja sama dengan Nusantara.
Selain itu, penandatanganan MoU pada hari Senin lalu juga menjadi simbolis penting yang menunjukkan bahwa hubungan bilateral antara kedua negara semakin erat.
Melalui pernyataan Dubes Fadjroel, ia mengungkapkan bahwa dirinya sangat bahagia karena KBRI Astana berhasil melaksanakan tugas istimewa dari Presiden Joko Widodo dalam hubungan bilateral ke-30 tahun.
Selain itu, eratnya hubungan bilateral Indonesia-Kazakhstan juga akan mengawal perpindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Nusantara. Pengawalan perpindahan ibu kota tersebut meliputi fasilitas Tim Panitia Khusus Perancang Undang-undang Ibu Kota Negara DPR-RI bersama dengan Tim Bappenas hingga kehadiran Bambang Susantono selaku perwakilan dalam penandatanganan Mou Sister City.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.