ANDALPOST.COM – Belakangan ini media tidak pernah sepi dengan pembahasan mobil listrik. Pembahasan mengenai mobil listrik semakin menjadi heboh karena di tengah perkembangan mobil listrik yang pesat, China mengumumkan pembatasan pasokan bahan utama untuk industri mobil listrik.
Berbagai perusahaan sedang mencari cela untuk tetap bisa memproduksi kendaraan listrik. Mulai dari mencoba untuk membangun pabrik sendiri hingga mulai melakukan kerjasama dengan perusahaan teknologi lainnya.
Salah satu perusahaan yang mencoba untuk bermitra dengan perusahaan pemasok teknologi untuk mobil listrik ialah Audi. Raksasa teknologi asal Jerman ini telah melakukan pendekatan dengan salah satu perusahaan China yaitu SAIC Motor Corp.
Pembicaraan antara keduanya telah membahas mengenai rencana Audi membeli platform kendaraan listrik dari pembuat mobil milik negara China. Hal ini diketahui dari dua orang sumber terpercaya yang tidak ingin diketahui namanya.
Keinginan Audi untuk bermitra dengan perusahaan China diketahui menjadi salah satu upaya agar Audi mampu bersaing dengan perusahaan kendaraan listrik lainnya. Penjualan produk kendaraan listrik milik Audi memang sudah jauh tertinggal dari Tesla dan pesaing domestiknya seperti Nio.
Apalagi di benua Barat, pasar mobil listrik berkembang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Para merek mobil premium seperti Volkswagen bahkan sudah tidak gengsi untuk terjun dalam industri tersebut.
Beberapa waktu lalu, Andalpost juga sempat memberitahukan keinginan Volkswagen untuk mengambil alih platform EV yang dimiliki oleh unit EV SAIC, dan IM Motors. Volkswagen bahkan tidak gengsi untuk belajar serta mengadopsi standar dari pengisian baterai kendaraan listrik milik Tesla.
Merek mobil lainnya seperti Toyota juga mulai berlomba untuk mengikuti jejak Tesla. Toyota mulai mengikuti jejak Tesla untuk merancang platform EV yang direkayasa dari bawah ke atas dalam upaya memangkas biaya, meningkatkan kinerja, dan melindungi margin.
Kali perdana Audi bermitra dengan perusahaan lain
Sepanjang sejarah, Audi belum pernah membeli platform dari pabrikan lain. Barulah kali ini Audi mau mencoba beralih sebab adanya tekanan dari pasar.
Kepala eksekutif Audi Markus Duesmann yang rencananya akan mengundurkan diri pada September mendatang mengatakan kepada Reuters bahwa merek tersebut harus mempercepat pengembangan model baru untuk memenuhi lonjakan permintaan kendaraan listrik, terutama di China.
Tapi ternyata, kinerja penjualannya jauh dari harapan. Ini disebabkan oleh kurangnya kendaraan yang optimal untuk kebutuhan China.
Sejauh ini, Audi menawarkan dua model EV – Q4 e-tron dan Q5 e-tron. Dua tipe ini dikembangkan pada platform MEB Volkswagen di China.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.