ANDALPOST.COM – Pada Jumat (14/7/2023) lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan terbang menuju negara di Benua Afrika Bagian utara, Kenya. Pada kunjungan tersebut Menko Marves berkesempatan bertemu dengan Presiden Kenya, William Ruto.
Dalam kunjungannya, Luhut mengaku mendapat sambutan baik dari Presiden Ruto. Pembahasan mengenai hubungan diplomatik juga terjalin cukup baik antar keduanya.
Luhur terbang jauh ke Kenya untuk membahas beberapa kerja sama termasuk dalam sektor pengembangan panas bumi, hulu-hilir migas, hingga import hewan ternak. Luhut juga menjadi perwakilan pertama Indonesia yang terbang langsung untuk membahas hal ini.
Dalam agenda kenegaraan, Presiden Jokowi juga telah dijadwalkan untuk berkunjung ke Kenya. Namun kunjungan tersebut baru akan terlaksana pada bulan depan yaitu Agustus 2023.
Indonesia melihat adanya potensi emas yang bisa dikembangkan jika menjalin kerjasama khususnya di bidang hasil bumi. Saat ini Kenya dikenal sebagai produsen tembaga terbesar di Afrika. Oleh karena penting menjalin hubungan antara Democratic Republic of Congo (DRC), Kenya, dan juga Indonesia.
Kerja Sama Capai Pertumbuhan Ekonomi
Dalam unggahan Instagramnya, Luhut menjelaskan bahwa kedua negara menyadari perlunya pengembangan teknologi untuk semakin memaksimalkan kerjasama antara keduanya. Apalagi kedua negara sama-sama ingin mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Jika benar-benar terealisasi, nilai investasi antara kedua negara bisa mencapai lebih dari USD 2.5 Miliar teruntuk di bidang geothermal dan upstream terintegrasi. Dari rencana investasi ini, salah satu perusahaan plat merah Indonesia, Pertamina juga akan diuntungkan karena mampu mengajukan kilang minyak di wilayah Afrika.
Nantinya, Pertamina dapat menjadi pemasok di pasar lokal Kenya dan bahkan bisa saja menjangkau negara-negara di sekitar Kenya. Bahkan jika hasil produksi kilang minyak Pertamina baik di Afrika, hasil tersebut dibawa ke Indonesia dan dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia.
Kerjasama antar kedua negara juga mengincar sektor farmasi. Oleh karenanya perusahaan BUMN dan swasta Indonesia sedang menjalin hubungan baik dengan pasar Afrika Timur.
Di bidang lain, perusahaan Sritex dan Busana Apparel juga sedang melakukan pendekatan dengan Otoritas Kenya. Rencananya, kedua perusahaan asal tanah air tersebut ingin membangun industri pabrik benang hingga garmen di Kenya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.