ANDALPOST.COM — Salah satu sejarah terbesar dalam olahraga Amerika Serikat (AS) terjadi ketika Lionel Messi mengumumkan kepindahannya ke Major League Soccer. Kepindahan Lionel messi diharapkan menjadi salah satu gebrakan untuk pertumbuhan olahraga di AS.
Superstar itu telah memenangkan LaLiga, Ligue 1, Liga Champions, dan Piala Dunia. Kini, ia menghadapi tantangan baru bersama Inter Miami.
Miami duduk di bawah klasemen MLS Wilayah Timur, dengan 18 poin dari 22 pertandingan, dan menderita melalui 11 pertandingan tanpa kemenangan. Dengan 12 pertandingan tersisa di musim reguler MLS, Miami harus mencapai posisi kesembilan untuk berpeluang mencapai babak playoff.
Jika Miami mencapai urutan kesembilan, tim peringkat kedelapan akan bermain dalam pertandingan kartu liar untuk lolos ke Babak 1 playoff. Saat ini, tim berada 12 poin di belakang pemegang tempat kesembilan, DC United, tetapi memiliki dua pertandingan tersisa.
Kedatangan Messi
Beruntung bagi Messi, ada jeda di musim reguler untuk Piala Liga, kompetisi selama sebulan antara semua tim MLS dan Liga MX (total 47 tim) yang berlangsung dari 21 Juli hingga 19 Agustus.
Musim MLS Miami kemudian dilanjutkan pada 20 Agustus melawan Charlotte FC. Miami juga bermain di semifinal Piala AS Terbuka melawan FC Cincinnati pada 23 Agustus.
Messi pertama kali diturunkan pada pertandingan antara Inter Miami vs. Cruz Azul. Di pertandingan pertama tersebut Messi diketahui tidak full bermain. Messi melakukan debutnya yang telah lama ditunggu-tunggu untuk Miami pada menit ke-54.
Kala itu, Inter Miami baru saja mencetak gol sehingga unggul dari Cruz Azul. Masuknya Messi membawa pengaruh cukup besar bagi serangan Inter Miami.
Lantas tidak butuh waktu lama bagi tim Liga MX untuk kembali ke permainan. Salah satu punggawa Inter Miami yaitu Uriel Antuna melakukan tembakan rendah melewati Drake Callender. Setelah pertahanan yang lemah memberinya ruang untuk menembak.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.