ANDALPOST.COM — Para pemilik bisnis di Chinatown, Montreal, Kanada, mengakui kekhawatiran mereka akan keamanan untuk keberadaan bisnis-bisnisnya terancam.
Keluarga Eric Ku, telah mengoperasikan bisnis restoran Dobe & Andy selama beberapa dekade. Namun akhir-akhir, salah satu pemilik bisnis tersebut mengatakan bahwa dirinya sedang mempertimbangkan untuk memindahkan usahanya keluar area Chinatown di Montreal.
Alasan dirinya memiliki pertimbangan ini adalah karena ia mengatakan bahwa kini, terdapat peningkatan dalam aktivitas kekerasan dan interaksi-interaksi yang tidak mengenakkan dengan populasi paling rentan di kota tersebut.
Contohnya, ada seseorang yang menghancurkan jendela pada pintu depan restoran, sebelum ia mencuri uang restoran tersebut.
Kemudian, pada waktu yang lain, ada seorang pengguna narkoba yang mengikuti salah satu karyawan Ku, ke bagian belakang restoran. Setelah ia menyelesaikan waktu istirahatnya dengan merokok di gang belakang.
Ku pun menyampaikan kebingungannya, bagaimana ia harus menghadapi hal ini. Ia juga menyatakan, bahwa situasi ini merupakan situasi terburuk yang pernah ia alami.
“Apa yang harus saya lakukan? Melawan mereka? Ini merupakan yang terburuk yang pernah saya lihat,” ucapnya pada konferensi berita yang diadakan oleh Asosiasi China Montreal.
Kekhawatiran utamanya ada pada penduduk lanjut usia di Chinatown yang memiliki kemungkinan untuk menghadapi para penduduk tunawisma, yang bisa saja membahayakan.
Wakil Presiden Asosiasi China Montreal, Bryant Chang, pun mengatakan bahwa populasi tunawisma telah meledak dalam beberapa minggu akhir.
Ia mengatakan, telah mengubah lingkungan tempat tinggal tersebut menjadi “bom waktu yang berdetak”.
Pecandu Narkoba Cenderung Lakukan Aksi Kriminal
Chang juga mengatakan, bahwa beberapa usaha di Chinatown Montreal telah menjadi target vandalisme dan pencurian. Seperti yang dialami oleh Ku sebelumnya.
“Kejahatan meningkat di Chinatown, dan penduduk, pedagang, dan pengunjung merasa tidak aman,” tuturnya.
Chang juga mengaitkan hal tersebut ke perubahan demografis yang terjadi. Di mana terdapat peningkatan kehadiran polisi di desa tetangga.
Peningkatan penempatan polisi ini merupakan rencana Walikota Montreal, Valérie Plante, untuk menghidupkan kembali daerah tersebut.
Rencana aksi yang diluncurkan ini merupakan upaya untuk mengatasi situasi keberadaan tunawisma dan kejahatan di The Village.
Namun, solusi dengan cara menggusur tempat tinggal para tunawisma itu ke tempat yang justru malah melahirkan masalah baru di Chinatown.
Chang berpendapat bahwa memindahkan masalah satu kota ke kota lainnya bukanlah merupakan solusi yang tepat.
“Memindahkan suatu masalah dari satu kota ke kota lainnya itu solusi yang pendek (tidak visioner) dan bukan solusinya,” tutur Chang.
Seorang tunawisma, Mélanie Fanny-Galant, mengakui ia telah melihat beberapa wanita menawarkan pekerjaan seks di jalanan di Chinatown.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.