ANDALPOST.COM – Pendapatan kuartal Xiaomi Corp turun hampir 10% lantaran merosotnya permintaan pasar akan smartphone.
Menurut data perusahaan, penjualan perangkat seluler turun 11%. Yakni, memimpin penurunan di seluruh divisi bisnis, yang mencakup elektronik pintar dan layanan internet.
Perusahaan yang berbasis di Beijing ini, mencatat penjualan 70,5 miliar yuan (Rp153,96 triliun), sedikit di atas perkiraan.
Namun hal itu, membuat kerugian bersih yang mengejutkan sebesar 1,5 miliar yuan untuk kuartal hingga bulan September.
Selain itu, kebijakan akibat merebaknya Covid di China dinilai menyebabkan kekacauan di seluruh industri teknologi dan rantai pasokan negara, sehingga menekan aktivitas ekonomi.
Pada saat yang sama, permintaan barang elektronik menurun karena pembeli bereaksi terhadap kenaikan inflasi dan perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Penurunan Hasil Penjualan
“Pengiriman ponsel pintar global berada pada titik terendah dalam beberapa tahun berkat permintaan yang tertekan,” sebut Eksekutif Xiaomi kepada wartawan saat konferensi pers pertengahan bulan ini.
“Akan tetapi, Xiaomi berhasil mendapatkan pasar di Eropa”, sambungnya.
Lalu, Wang Xiang, Wakil Presiden Senior Kerjasama Strategis, memberikan pendapatnya terkait isu pandemi di China.
“Tantangan di China adalah Covid, situasi pandemi masih fluktuatif. Masih ada ruang untuk pertumbuhan di pasar luar negeri,” kata Wang.
Di sisi lain, menurut perkiraan lembaga sekuritas Jefferies bulan ini. Penjualan smartphone global akan turun 2,9% tahun depan, menyusul penurunan 12,2% pada tahun 2022.
Berdasarkan Jefferies, penjualan unit Xiaomi akan menurun tahun ini dan berikutnya sebelum sedikit pulih pada tahun 2024.
Hal ini dikarenakan, ponsel yang dijual dalam beberapa tahun terakhir telah dibuat dengan baik, dan membuat konsumen tidak perlu membeli yang baru.
“Dan smartphone model terbaru dari Xiaomi ini terdapat inovasi baru,” kata seorang analis Jefferies.
Sebagai tambahan, perihal penurunan penjualan di China pun didukung oleh para analisis di Bloomberg, yakni oleh Steven Tseng dan Sean Chen.
“Penurunan penjualan ponsel pintar di China dapat berlanjut hingga 2023,” kata analis Bloomberg Intelligence, Steven dan Sean.
“Peningkatan dari peluncuran iPhone 14 bisa terjadi satu kali dan kelemahan Android terlihat luar biasa di bulan-bulan berikutnya,” lanjut mereka.
“Penurunan terus-menerus ini menunjukkan prospek bisnis masih berhati-hati pasca-lockdown,” sambung Steven dan Sean.
Laporan Xiaomi Terkait Penjualan
Xiaomi melaporkan penurunan penjualan pertamanya pada kuartal pertama, diikuti dengan penurunan penjualan sebesar 20% untuk kuartal Juni.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.