ANDALPOST.COM — News Corporation milik Rupert Murdoch telah mencatat adanya penurunan laba pada satu tahun penuh sebesar 75%.
Namun, perusahaan tetap melihat peluang di masa depan. Sebab perusahaan tersebut sedang memperluas penggunaan konten produksi AI yang lebih hemat biaya.
Rupert Murdoch pun diketahui memiliki beberapa masthead di Amerika Serikat, Inggris, dan Australia. Tidak hanya itu, ia juga memiliki penerbit buku, televisi berlangganan, dan aset ikla real estat.
Dari semua ini, ia membukukan laba bersih sebesar $187 juta atau setara dengan $A287 juta untuk tahun keuangan. Angka ini turun dari sebelumnya, yaitu rekor sebesar $760 juta.
Hasilnya terbebani oleh iklan cetak dan digital yang lebih rendah di News Corp Australia, sebuah divisi yang mencakup surat kabar, The Australian.
Ini juga mencatat iklan cetak yang lebih rendah di cabang berita yang terletak di Inggris.
Untuk pertama kalinya, News Corp juga menghasilkan lebih dari setengah pendapatannya dari aliran digital. Bahkan perusahaan media mengungkapkan penilaian optimis terhadap potensi AI generatif.
AI generatif ini mampu menghasilkan teks, gambar, video, dan media lainnya, untuk mendorong keuntungan.
Peluang Adanya AI
Kepala Eksekutif News Corp, Robert Thomson, mengatakan bahwa ia yakin dengan era generatif AI ini. Sebab dapat menghadirkan peluang yang luar biasa.
“Momentum itu pasti semakin cepat di era generatif AI, yang kami yakini menghadirkan peluang luar biasa untuk menciptakan aliran pendapatan baru, sekaligus memungkinkan kami mengurangi biaya di seluruh bisnis,” katanya.
Ia mengatakan bahwa News Corp telah secara aktif bernegosiasi untuk menetapkan nilai kumpulan konten unik perusahaan dan pemanfaatan AI.
“Kami sudah dalam negosiasi aktif untuk menetapkan nilai untuk kumpulan konten unik kami dan (kekayaan intelektual) yang akan memainkan peran penting di masa depan AI,” jelasnya.
Baru-baru ini lengan perusahaan Australia tersebut mengungkapkan bahwa mereka memproduksi 3.000 artikel dalam satu minggu, menggunakan AI generatif.
Periode perdagangan yang bergejolak ini ditandai dengan inflasi yang tinggi, tentu saja ini sulit bagi perusahaan.
Kandang surat kabarnya juga mencakup The Sun dan The Times di London, dan juga New York Post.
Tercatat, pendapatan selama 12 bulan hingga 30 Juni adalah $9,9 miliar, setara dengan $A15,1 miliar, turun 5% dari tahun sebelumnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.