ANDALPOST.COM – Piala Dunia Wanita sudah berakhir hampir sepekan, tapi kejuaraan tersebut masih jadi buah bibir dunia. Pasalnya, pada malam penyerahan medali, sang pejabat Federasi Sepak Bola Spanyol melakukan tindakan tidak senonoh di hadapan jutaan pasang mata dunia.
Kronologi Kejadian
Pada malam Minggu (20/8/2023) para pendukung Spanyol berteriak merayakan kemenangan negaranya. Bagaimana tidak, pencapaian yang diraih pada turnamen tahun ini jauh di luar dugaan para pemain Spanyol.
Sorak ramai pendukung tidak berlangsung lama sebab pada proses penyerahan medali, Ketua Federasi Sepak Bola Spanyol Luis Rubiales melakukan hal di luar perkiraan. Sang ketua federasi melakukan ciuman paksa kepada Jennifer Hermoso.
Luis Rubiales yang berusia 45 tahun itu mencium Hermoso saat dia menyerahkan medali emas kepada tim Spanyol setelah mereka mengalahkan Inggris 1-0 di final Piala Dunia Wanita. Dalam beberapa rekaman video yang beredar, Tuan Rubiales memeluk Hermoso, meraih wajahnya dengan kedua tangannya dan memberikan ciuman penuh di mulut sang pemain.
Menimbulkan kemarahan dunia
Tindakan tersebut memicu kemarahan dunia sebab dinilai tidak pantas dilakukan di pentas sepak bola dunia. Ciuman tersebut dilakukan di Sydney, Australia, hanya beberapa meter dari tempat ratu Spanyol, Letizia, berdiri di atas panggung saat ia mengucapkan selamat kepada tim putri karena mengalahkan Inggris.
Para pendukung Spanyol yang harusnya bergembira justru menjadi kebingungan dan juga diselimuti rasa jijik karena ulah sang Ketua Federasi Sepak bola. Banyak pendukung yang menilai tindakan tersebut termasuk dalam tindakan yang menunjukkan adanya seksisme dalam sepak bola.
Luis Rubiales pada Senin (21/8/2023) telah melakukan permintaan maaf. Permintaan maaf tersebut disampaikan dalam video yang disiarkan oleh federasi pada Senin sore.
“Saya harus meminta maaf. Mungkin saya melakukan kesalahan,” ucap pejabat tersebut.
Meski sudah meminta maaf, kecaman masih saja terjadi. Para pemain sepak bola Spanyol yang menjadi objek dalam kejadian tersebut akhirnya buka suara. Pada Rabu (23/8/2023), Persatuan pemain yang mewakili pemenang Piala Dunia Wanita mengatakan bahwa tindakan tidak pantasnya tidak boleh dibiarkan begitu saja.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.