ANDALPOST.COM – Liga Champion memang baru berjalan beberapa pertandingan. Namun, para pelatih sudah tersenyum lebar melihat pemain-pemain baru yang bisa mendobrak kemenangan tim pada musim ini.
Salah satunya ialah Manajer Arsenal Mikel Arteta menceritakan kisah penuh warnanya. Musim lalu mungkin bukan menjadi musim kebanggaan Arsenal. Namun, pada musim ini cerita lain akan tercipta bagi Arsenal.
Sejak awal bursa transfer di buka, Arsenal berkali-kali dikabarkan akan merekrut pemain-pemain muda ternama untuk memperbaiki sektor penyerangan dan pertahanannya.
Hal ini terbukti di beberapa pertandingan awal musim ini. Kemenangan 3-1 The Gunners atas Manchester United di Emirates Stadium memiliki cerita tersendiri baru Arsenal di babak pertambahan waktu.
Meski seluruh pemainnya bekerja keras, ada satu karakter sentral yang pantas mendapat perhatian utama karena menjadi headline pertandingan yang seru tersebut. Arteta bereaksi terhadap anggapan bahwa dia mulai memperumit strategi yang membuat Arsenal menjadi penantang gelar yang mengesankan dan pemimpin lama Liga Premier musim lalu sebelum mereka mendapat tekanan tanpa henti dari Manchester City di menit-menit terakhir.
Baca juga:
Liga Champions: Undian Jadikan Grup F Neraka |
Pertandingan penting bagi Arsenal
Tidak dapat disangkal bahwa Declan Rice, dengan harga £105 juta dari West Ham United, adalah rekrutan pengubah permainan yang ada dalam pikiran Arteta ketika ia meluangkan waktu dan upaya untuk mengejar prioritas utama transfer musim panasnya.
Rice dikontrak untuk pertandingan seperti ini dan penampilan spektakuler. Declan Rice memang diharapkan sebagai penenang bagi Arsenal ketika Arsenal mengalami jalan buntu.
Pada pertandingan tersebut, Arsenal mengira mereka akan menderita kekalahan hingga Video Assistant Referee (VAR) memutuskan pemain pengganti Alejandro Garnacho memulai larinya terlalu dini sebelum mencetak gol yang menurutnya mungkin akan menjadi gol kemenangan pada menit ke-88.
Beruntungnya, Rice berhasil menjadi pemain yang luar biasa dalam permainan tersebut. Dengan ketenangannya, Rice berhasil membuat seluruh timnya bermain tenang ketika kedua tim sama-sama sedang bermain tegang.
Ketegangan yang terjadi antara dua klub yang besar di Liga Champions tersebut sebenarnya jauh di luar dugaan. Baik pelatih dari Arsenal dan juga Manchester United sama-sama tidak membayangkan kejadian tersebut akan terjadi.
Beruntungnya Rice memberikan kontribusi yang positif di masa tambahan waktu. Bermain dengan hati-hati, Rice berhasil lolos dari pengawasan di tiang jauh di sudut dan mengalahkan kiper United Andre Onana.
Namun para pendukung Arsenal tahu siapa yang menjadi pendorong di balik kemenangan ini. Rice yang tampil percaya diri sepertinya akan menjadi jawaban dari keraguan tim pelatih Arsenal.
Raungan menggelegar menyapu Stadion Emirates sebelum bergema dengan lagu Rice yang baru. Rice mendapat pujian saat peluit akhir berbunyi dan sekali lagi saat dia tampil untuk tugas media pasca pertandingan.
Tidak ada yang meragukan kemampuan bermain atau kekuatan mental pemain Inggris ini untuk menghadapi banderol harga yang mahal dan ekspektasi yang lebih besar. Performa dan kemenangan ini menjadi buktinya.
“Arsenal adalah klub besar dan Anda merasakan tekanannya tetapi saya mencoba untuk menampilkan performa terbaik,” ucap Rice sesaat setelah pertandingan.
Menurut Rice, hasil yang didapatkannya tersebut menjadi pemompa semangat baginya untuk di pertandingan selanjutnya. (azi/fau)