ANDALPOST.COM – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terlihat hadir di sidang Dewan Keamanan PBB pada Rabu (20/9/2023).
Dalam kesempatan itu, Zelensky membenarkan mempersenjatai Kyiv, menjatuhkan sanksi terhadap Moskow dan mendukung resolusi PBB sebagai tindakan untuk mempertahankan Piagam PBB.
Mengenakan pakaian hijau tentara khasnya, Zelensky melakukan perjalanan ke New York untuk menghadiri pertemuan langsung Dewan Keamanan yang beranggotakan 15 negara untuk pertama kalinya sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022 lalu.
Dewan Keamanan telah bertemu puluhan kali sejak saat itu tetapi dia tidak dapat hadir dalam acara-acara sebelumnya.
“Ukraina menggunakan haknya untuk membela diri,” kata Zelensky.
“Membantu Ukraina dengan senjata dalam latihan ini, dengan menjatuhkan sanksi dan memberikan tekanan komprehensif terhadap agresor, serta memberikan suara untuk resolusi yang relevan, berarti membantu mempertahankan Piagam PBB,” bebernya.
Ukraina dan negara-negara Barat telah berhasil mengisolasi Rusia secara diplomatis di PBB, di mana Majelis Umum yang beranggotakan 193 negara telah beberapa kali melakukan pemungutan suara untuk mengutuk invasi tersebut dan menuntut Moskow menarik pasukannya.
Mereka menilai bahwa Rusia telah melanggar Piagam PBB tahun 1945.
Dalam upaya untuk meningkatkan dukungan tersebut, Zelensky juga berbicara tentang isu penting bagi banyak anggota PBB, khususnya negara-negara berkembang di Selatan, yakni reformasi badan dunia itu, khususnya perluasan Dewan Keamanan.
“Kita tidak boleh menunggu hingga agresi selesai. Kita perlu bertindak sekarang. Aspirasi kita untuk perdamaian harus mendorong reformasi,” kata Zelensky.
Kemunculan Zelensky bertepatan dengan momen penting dalam kampanye militer Ukraina untuk mengusir pasukan Rusia dari Ukraina.
Antusiasme masyarakat terhadap upaya perang semakin berkurang di banyak negara NATO, serangan balasan musim panas telah menghantam pertahanan Rusia.
Tak hanya itu, jika cuaca dingin maka akan semakin sulit. Hal ini karena jalanan menjadi basah dan jalan pedesaan tidak dapat dilalui kendaraan berat.
“Hentikan Perang”
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan kepada dewan bahwa perang Rusia di Ukraina kian memperburuk ketegangan dan perpecahan geopolitik. Selain itu perang mengancam stabilitas regional, meningkatkan ancaman nuklir, dan menciptakan perpecahan yang mendalam di dunia.
Sebelum pertemuan dimulai, Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia keberatan dengan pidato Zelensky di sidang dewan PBB tersebut.
“Saya ingin meyakinkan rekan-rekan kami di Rusia dan semua orang di sini bahwa ini bukanlah operasi khusus yang dilakukan oleh kepresidenan Albania,” kata Perdana Menteri (PM) Albania Edi Rama kepada Nebenzia.
“Ada solusi untuk ini. Jika Anda setuju, Anda menghentikan perang dan Presiden Zelensky tidak akan mengambil tindakan,” imbuhnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.