ANDALPOST.COM — Saat musim Liga Inggris 2023/2024 bergulir, para penggemar Manchester United menghadapi kenyataan pahit. Di mana kesayangan mereka terancam tidak finis di lima besar.
Secara historis merupakan salah satu klub tersukses di sepak bola Inggris, perjuangan Manchester United baru-baru ini menimbulkan keraguan tentang kemampuan mereka bersaing di level tertinggi.
Hari-hari kejayaan Sir Alex Ferguson tampak seperti tinggal kenangan, dengan klub kini bergulat dengan inkonsistensi, perubahan manajerial, dan kurangnya arah.
Setelah finis keempat di musim sebelumnya, ada harapan besar bahwa tim akan melanjutkan performa tersebut dan menantang gelar tahun ini. Namun, seiring berjalannya musim, semakin jelas bahwa Manchester United tidak memenuhi ekspektasi tersebut.
Penyebab Mustahilnya MU Berada di Puncak Klasmen
Salah satu kekhawatiran paling signifikan bagi Manchester United adalah kinerja mereka melawan lawan papan atas.
Tim telah berjuang untuk mengamankan poin penting melawan tim seperti Liverpool, Manchester City, Chelsea, dan Arsenal.
Bentrokan head-to-head ini sangat penting dalam menentukan klasemen akhir. Lantas ketidakmampuan Manchester United untuk meraih kemenangan dalam pertemuan ini telah menempatkan mereka pada posisi yang kurang menguntungkan.
Komidi putar manajerial di Old Trafford juga tidak membantu. Sejak kepergian Sir Alex Ferguson, klub telah melalui banyak manajer, dan masing-masing manajer gagal meraih kembali kesuksesan masa lalu.
Manajer saat ini, yang mengambil alih jabatan pada awal musim, belum menemukan formula kemenangan, dan performa tim sangat tidak konsisten.
Selain masalah manajerial, ada kekhawatiran mengenai kedalaman dan kualitas skuad. Meskipun Manchester United memiliki sejumlah talenta kelas dunia, cedera dan kurangnya kedalaman skuad telah membuat tim rentan.
Para pemain kunci telah menghabiskan waktu lama di pinggir lapangan, mengganggu ritme dan aliran tim.
Bursa transfer juga menjadi sumber frustasi para pendukung Manchester United. Meskipun ada investasi besar dalam beberapa tahun terakhir, klub kesulitan mendapatkan pemain yang tepat di posisi kunci.
Kegagalan mengatasi masalah pertahanan dan mendapatkan striker yang andal pun telah merugikan mereka dalam pertandingan-pertandingan krusial.
Gangguan di luar lapangan semakin memperburuk masalah klub. Rumor konflik internal, kerusuhan di ruang ganti, dan perselisihan antara pemain dan manajemen telah menjadi berita utama. Mengalihkan perhatian tim dari tujuan mereka di lapangan.
Parahnya, persaingan di Liga Inggris semakin ketat. Klub rival telah memperkuat skuadnya dan tampil di level tinggi. Klub-klub seperti Liverpool, Manchester City, dan Chelsea telah menetapkan standar keunggulan, sehingga Manchester United harus mengejar ketertinggalannya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.