ANDALPOST.COM — Pada Kamis (16/11/2023) Starbucks menjadi pusat kontroversi ketika serikat Pekerja Serikat merencanakan pemogokan besar-besaran di ratusan tokonya di AS.
Protes strategis ini bertepatan dengan ‘Red Cup Day’ yang sangat dinantikan, yakni sebuah acara promosi tahunan selama musim liburan.
Di mana Starbucks menawarkan cangkir bertema liburan yang dapat digunakan kembali secara gratis dengan pembelian kopi.
Serikat Pekerja, yang mewakili lebih dari 360 toko Starbucks yang tergabung dalam serikat pekerja. Juga lebih dari 9.000 karyawan, menyatakan bahwa ‘Red Cup Day’ adalah salah satu hari yang paling menantang dan kekurangan staf bagi barista di seluruh negeri.
Serikat pekerja ini pernah menyerukan protes di lebih dari 100 kedai Starbucks selama ‘Red Cup Day’ di masa lalu. Dengan tujuan untuk menarik perhatian terhadap dugaan kesulitan yang dihadapi para pekerja selama acara promosi ini.
Starbucks, sebuah perusahaan dengan lebih dari 9.000 toko yang dikelola perusahaan di AS, telah menyadari kesadaran akan tindakan yang diusulkan. Khususnya di “sebagian kecil” lokasinya.
Raksasa kopi ini telah melakukan pembicaraan kontrak dengan serikat pekerja di sekitar 50 toko. Namun, hingga saat ini, belum ada kesepakatan yang tercapai.
Ketegangan yang terjadi di tengah tren yang lebih besar, dengan lebih dari 264 toko Starbucks yang dikelola perusahaan di AS memilih untuk membentuk serikat pekerja sejak akhir tahun lalu.
Aksi Protes
Meskipun perselisihan perburuhan sedang berlangsung, Starbucks melaporkan peningkatan pendapatan sebesar 3%, mencapai rekor $8,41 miliar pada periode Juli-September.
Perusahaan menegaskan bahwa mereka menghormati hak sah karyawannya untuk melakukan protes namun dengan keras menentang upaya serikat pekerja.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.