ANDALPOST.COM — Kontroversi mendalam mengitari Elon Musk, CEO Tesla dan pemilik platform media sosial X, setelah Gedung Putih menuduhnya mempromosikan konspirasi antisemit yang dianggap “mengerikan.”
Perseteruan ini bermula dari tindakan Musk yang tampaknya memberikan dukungan terhadap postingan yang menyebarkan narasi antisemit, memicu kecaman luas dan memberikan tanggapan tegas dari Gedung Putih.
Peristiwa kontroversial ini terjadi pada hari Rabu (15/11/2023) ketika Musk menanggapi sebuah postingan yang menuduh komunitas Yahudi mempromosikan “kebencian terhadap orang kulit putih” dan mengandung sentimen anti-imigran.
Dengan menyatakan bahwa postingan tersebut adalah “kebenaran sebenarnya,” Musk memicu reaksi keras dari Gedung Putih.
Andrew Bates, juru bicara Gedung Putih, menyebut dukungan Musk terhadap postingan tersebut sebagai “tidak dapat diterima”. Kecaman tersebut dikeluarkan oleh Bates pada Sabtu (18/11/2023) dini hari.
“Kami mengutuk keras promosi kebencian antisemit dan rasis yang menghina ini, yang melanggar nilai-nilai inti kami sebagai orang Amerika,” ungkapnya.
Kritik dari Gedung Putih ini dipicu oleh seriusnya masalah antisemit yang tampaknya didukung oleh Musk. Bates menegaskan komitmen pemerintah untuk memerangi antisemitisme dan mempromosikan inklusivitas serta toleransi.
Pemerintah Amerika Serikat pun menyatakan bahwa tindakan Elon Musk tersebut tidak dapat diterima untuk mengulangi menjijikkan di balik tindakan antisemitisme paling fatal dalam sejarah Amerika kapan pun.
Elon Musk membantah klaim bahwa dirinya menyatakan antisemit dan mengklarifikasi bahwa komentarnya ditujukan pada kelompok tertentu. Seperti Liga Anti-Pencemaran Nama Baik (ADL) dan “komunitas Yahudi” lainnya yang tidak disebutkan secara spesifik.
Meski demikian, tanggapan tersebut tidak dapat melindungi Musk dari kritik lebih lanjut.
Kepala Eksekutif ADL, Jonathan Greenblatt, memperingatkan akan bahayanya tokoh-tokoh berpengaruh yang menggunakan pengaruhnya untuk mengesahkan dan mempromosikan teori antisemit. Terutama pada saat antisemitisme sedang meningkat.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.