ANDALPOST.COM – Kementerian ESDM pastikan kesiapan kebutuhan energi pada saat libur dan perayaan Natal dan tahun baru (Nataru). Kebutuhan energi yang disiapkan berupa pasokan listrik, Bahan Bakar Minyak (BBM) dan gas LPG.
Ketersediaan stok negeri telah diatur lebih tinggi dibandingkan hari biasanya, menurut laporan dari kementerian ESDM. Mereka juga telah menyiapkan bahan bakar cadangan untuk unit-unit pembangkit listrik untuk persiapan perayaan malam tahun baru.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menerangkan bawa ia terus memperhatikan ketersediaan energi untuk tahun baru mendatang.
Terjadi Kebutuhan Masyarakat yang Meningkat
Dadan juga menyampaikan bawa pemerintah sedang menyiapkan kapasitas energi yang cukup. Karena setiap tahunnya, pada saat perayaan tahun baru, akan terjadi peningkatan kebutuhan masyarakat.
“Kesiapsiagaan PLN dan Pertamina dalam menghadapi libur tahun baru belum selesai, baru 1/3 jalan, karena tahun baru masih minggu depan,” ungkap Dadan melalui press release kementerian ESDM, Rabu (28/12/2022).
Upaya-upaya untuk memaksimalkan kebutuhan akan dilaksanakan pemerintah guna membuat masyarakat tenang dan nyaman saat perayaan Nataru.
Bahkan Dadan juga mengatakan bahwa PLN dan Pertamina telah berupaya semaksimal mungkin untuk menghadapi perayaan di penghujung 2022 ini.
Terkhusus untuk wilayah Bali, Dadan menyampaikan perihal kebutuhan BBM dan LPG yang terbilang telah mencukupi.
“Stok BBM untuk Bali (untuk) tujuh hari ini dianggap cukup karena disini diperlukan tiga hari untuk mendatangkan pasokan baru,” kata Dadan.
“Untuk stok BBM juga hingga enam sampai tujuh hari termasuk gas LPG,” lanjutnya.
Dadan juga telah memastikan bawah SPBU-SPBU telah siap memenuhi kebutuhan masyarakat jika diperluka. Ia mengaku bahwa saat dirinya mengecek langsung ke SPBU, stok sudah terkelola dengan baik untuk BBM dan gas LPG.
G20 Mengatasi Kebutuhan Energi Listrik di Bali
Selanjutnya, untuk ketersediaan listrik di Bali, Dadan dapat memastikan bahwa hal ini bukanlah masalah yang berarti. Terlebih jika mengingat sisa dari perayaan G20 di Bali yang dirasa cukup untuk mengatasi kebutuhan energi listrik.
“InsyaaAllah untuk yang Bali kita sudah sukses. Sekarang tinggal mungkin melakukan beberapa penyesuaian dari beberapa lokasi yang pasti berbeda,” jelas laki-laki tersebut.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.