ANDALPOST.COM – Dell Technologies Inc akan memangkas sekitar 5 persen atau sekitar 6.650 karyawan dari total tenaga kerja globalnya. Hal ini dilakukan karena kerugian yang dialami perusahaan akibat penurunan permintaan untuk personal computers.
Dell juga mengumumkan akan ada pergantian Presiden untuk wilayah Asia Pasifik dan Jepang.
“Perusahaan ini disebut sedang mengalami kondisi pasar yang terus terkikis dengan masa depan yang tidak pasti”, tulis co-Chief Operating Officer Jeff Clarke dalam sebuah memo kepada karyawannya.
“Kita telah melewati kemerosotan ekonomi sebelumnya dan kami menjadi lebih kuat. Kita akan siap ketika pasar rebound,” tulis Clarke dalam memonya, dilansir dari Reuters pada (07/02)
Disebut Pilihan Terakhir
Clarke menambahkan bahwa keputusan ini merupakan langkah terakhir yang dipilih. Karena sebelumnya perusahaan teknologi tersebut sudah mencoba melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan cara penghematan biaya.
Sejak Juni, perusahaan mulai menghentikan perekrutan hingga pembatasan perjalanan. Namun, langkah tersebut ternyata belum cukup menurut manajemen Dell Technologies.
“Kami memiliki peluang lebih lanjut untuk mendorong efisiensi melalui reorganisasi departemen, yang mengakibatkan pengurangan anggota tim di seluruh dunia. Ini adalah keputusan sulit yang tidak diambil dengan mudah,” ujar juru bicara Dell.
Kebijakan PHK ini dilakukan karena menurunnya permintaan pasar mengenai komputer pribadi dan laptop. Padahal menurut laporan 55 persen pendapatan Dell berasal dari penjualan komputer pribadi.
Menurut analisis International Data Corporation (IDC), kuartal keempat tahun ini pengiriman PC Dell turun hingga 37 persen. Hal tersebut berbeda ketimbang periode yang sama di tahun sebelumnya (year-on-year).
Selain itu pada kesempatan yang sama, Dell juga mengumumkan akan ada pergantian Presiden terbaru untuk wilayah Pasifik dan Jepang (APJ).
Peter Marrs ditunjuk sebagai presiden baru untuk wilayah APJ dan akan berlaku sesegera mungkin.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.