ANDALPOST.COM – Safari Jurnalistik, adalah sebuah kegiatan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Bogor. Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka perayaan puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2023 dan HUT PWI ke-77.
Safari Jurnalistik digelar di SMP Negeri 5 Bogor, Jalan Dadali Nomor 10A, Kelurahan Tanah Sareal, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor pada Senin (20/2).
Acara ini dihadiri dan diapresiasi oleh Wali Kota Bogor, Bima Arya. Selain itu, juga menghadirkan lima pembicara.
Di antaranya, Kasat Binmas Polresta Bogor Kota Kompol Sahroni, Kasubsi Intelijen M. Ahega Wikantra, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Sujatmiko Baliarto.
Selanjutnya, ada juga Pemred rbg.id, Lucky Lukman Nul Hakim dan Dosen Sains Komunikasi FISIPKOM Universitas Djuanda, Robby Firliandoko.
Manfaat Kegiatan Safari Jurnalistik
Agenda kegiatan yang dihadiri sebanyak 150 siswa dari 45 sekolah negeri dan swasta se-Kota Bogor ini memberikan banyak edukasi kepada siswa siswi.
Tujuannya adalah untuk mengajak para siswa agar bijak menggunakan media sosial sedari dini mengingat perkembangan teknologi yang semakin canggih di masa kini.
Hal ini berpengaruh ketika bermedia sosial, dimana diutamakan komunikasi yang baik, dan tidak sembarangan berkomentar atau memposting sesuatu yang bernilai negatif.
“Jadi semua ada ilmunya, ada adabnya dan semua ada juga aturannya,” kata Arya saat acara pembuka Safari Jurnalistik.
“Ingat banyak orang berilmu tetapi tidak beradab, dan orang beradab sudah pasti berilmu,” lanjut Arya.
Selain itu, Bima mengungkapkan bahwa saat ini generasi muda harus memiliki ilmu dan adab yang baik.
Lebih bagus lagi, jika dapat menginspirasi banyak orang dan memberikan komentar yang sifatnya memotivasi orang lain.
“Jadi masalah hari ini berbeda dengan dulu, kalau dulu sulit mendapatkan informasi, kalau sekarang sulit untuk memilah dan memilih informasi,” terang Arya.
Generasi Muda di Media Sosial
Sementara itu, Ketua PWI Kota Bogor, Arihta Utama Surbakti mengatakan banyak masyarakat, termasuk generasi muda sebagai pengguna aktif media sosial.
Akan tetapi, mereka tidak menyadari bahwa membuat konten di media sosial juga memiliki risiko, termasuk risiko secara hukum.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.