ANDALWORKS.COM – Masyarakat Indonesia kembali dibuat bingung oleh pernyataan Presiden Jokowi, yang meminta masyarakat untuk menggunakan uang mereka.
Dikutip dari KompasTV, menurut Presiden Jokowi, tindakan tersebut merupakan salah satu cara efektif yang dapat digunakan untuk membantu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, Kamis (23/2).
“Mereka (masyarakat) tidak ingin berbelanja, tidak ingin datang ke restoran, pasar atau mall- lebih baik uangnya disimpan di bank,” ungkap Presiden Jokowi.
“Ini tidak boleh terjadi. Kita harus mendorong masyarakat untuk menghabiskan uang sebanyak mungkin untuk memicu pertumbuhan ekonomi kita,” lanjut Presiden.
“Pada saat ini, sekitar 690 triliun rupiah yang menganggur di rekening tabungan. Uang yang ditahan di bank itu perlu untuk dibelanjakan,” sambung Presiden.
“Enggak apa-apa, untuk nonton konser misalnya, nonton sepak bola, makan di warung, makan di PKL, atau belanja kaos untuk event olahraga,” tutup Presiden Jokowi.
Sebenarnya, permintaan Presiden Jokowi agar masyarakat membelanjakan uang mereka ini bukanlah pertama kalinya. Di mana, ia sudah pernah menggunakan cara ini sekitar dua tahun yang lalu untuk menghidupkan perekonomian yang melambat saat pandemi Covid-19.
Pada saat ini, Presiden Jokowi juga telah memerintahkan Polri untuk memberikan kemudahan dalam memberikan izin kepada publik yang ingin membuka acara konser dan pameran olahraga.
“Saya kemarin sudah perintahkan Kapolri, izin itu harus sebulan sebelumnya sudah harus keluar, minimal sebulan sebelumnya sudah harus keluar,” ujar Jokowi dalam Rapat Kerja Nasional APPSI.
Atas perintah Presiden tersebut, saat ini data telah mencatat sekitar 3.000 acara olahraga termasuk Piala Dunia U-20 FIFA. Termasuk, konser musik seperti Blackpink akan berlangsung di Indonesia tahun ini.
Tanggapan dari Publik
Di samping itu, kampanye yang ditujukan oleh Presiden untuk membangun pertumbuhan ekonomi ini mendapatkan banyak tanggapan yang beraneka dari masyarakat.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.