ANDALPOST.COM — Adidas secara resmi mengumumkan pada Rabu (8/11/2023) bahwa permintaan sepatu ikonik Samba mereka telah melonjak jauh melampaui kemampuan perusahaan untuk memasoknya.
CEO Adidas, Bjørn Gulden, dengan jujur mengakui bahwa persediaan mereka saat ini sangat kurang untuk memenuhi selera global akan sepatu teras klasik ini.
Samba, desain yang telah menghiasi dunia selama 76 tahun, baru-baru ini muncul sebagai item fesyen yang sangat diidam-idamkan. Sehingga menyebabkan kelangkaan pada awal tahun ini.
“Permintaan secara global jauh lebih tinggi dibandingkan pasokan yang kami miliki, jadi kami bisa mendapatkan penjualan yang jauh lebih tinggi jika kami memiliki produk ini,” ungkap sang CEO, seraya menambahkan bahwa Adidas akan terus meningkatkan produksinya.
Kehadiran Samba ini memang sukses menjadi pemanis ditengah pahitnya keuangan Adidas.
Pada awal tahun, Adidas memperkirakan kerugian sebesar 100 juta euro ($106 juta) tahun ini. Setelah sebelumnya pada bulan Februari memperingatkan potensi kerugian sebesar 700 juta euro karena penghentian lini produk Yeezy yang sangat menguntungkan.
Saham Adidas, yang telah meningkat lebih dari 30% sejak awal tahun, turun sekitar 1% pada awal perdagangan.
Adidas Samba yang Mulai Sulit Ditemui di Pasaran
Lonjakan permintaan ini telah menciptakan gebrakan yang nyata. Juga para penggemar setia Samba yang telah lama menganggap sepatu ini sebagai alas kaki yang dapat diandalkan dan terjangkau.
OG Samba hitam seharga $100 (Rp 1,5 Juta) dan rekan-rekan vegan mereka dilaporkan menghilang dari rak di situs web Adidas untuk jangka waktu yang cukup lama.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.