ANDALPOST.COM — Dalam perkembangan industri game bersejarah, Microsoft telah menerima lampu hijau untuk mengakuisisi raksasa pengembangan game terkenal, Activision Blizzard. Yang terkenal dengan judul-judul blockbuster seperti Call of Duty, World of Warcraft, dan Overwatch.
Kesepakatan senilai $68,7 miliar (Rp 1,083 Triliun), yang selama ini diawasi dengan cermat karena masalah antimonopoli, diatur untuk membentuk kembali lanskap dunia game.
Akuisisi ini, yang pertama kali diumumkan pada Januari 2023, telah menimbulkan kekhawatiran dan memicu kekhawatiran peraturan mengenai potensi dampaknya terhadap persaingan usaha.
Transaksi ini telah diawasi secara ketat oleh lembaga pemerintah. Termasuk Komisi Perdagangan Federal AS (FTC) dan Departemen Kehakiman (DOJ), untuk memastikan transaksi tersebut mematuhi peraturan antimonopoli.
Barulah pada Kamis (12/10/ 2023), setelah berbulan-bulan melakukan pertimbangan dan negosiasi, FTC dan DOJ memberikan persetujuan mereka. Di mana secara efektif memberikan izin kepada Microsoft untuk membeli Activision Blizzard.
Keputusan tersebut diambil setelah melakukan penilaian menyeluruh terhadap potensi dampak kesepakatan terhadap persaingan pasar.
Sementara kedua agensi menyimpulkan bahwa akuisisi tersebut tidak akan mengurangi persaingan dalam industri game secara signifikan.
Tujuan Microsoft Akuisisi Perusahaan Game
Akuisisi Microsoft atas Activision Blizzard bertujuan untuk meningkatkan kehadiran raksasa teknologi tersebut di industri game.
Dengan bergabungnya waralaba ikonik seperti Call of Duty, Diablo, dan Candy Crush ke dalam keluarga Xbox, Microsoft akan memiliki portofolio judul game yang besar, sehingga meningkatkan posisinya di pasar yang sangat kompetitif.
Activision Blizzard, sebuah perusahaan berbasis di California yang didirikan pada tahun 2008 melalui penggabungan Activision dan Vivendi Games, telah lama menjadi pilar industri game.
Dampak budaya dan finansial perusahaan ini jauh melampaui permainan populernya, menjadikannya target akuisisi yang sangat dicari.
Melalui akuisisi ini, Microsoft memperoleh kendali atas perpustakaan game dan kekayaan intelektual Activision Blizzard yang luas.
Hal ini termasuk perjanjian lisensi dan hak konten eksklusif untuk waralaba populer, yang berpotensi mengubah dinamika pasar konsol game dan PC.
Kesepakatan bersejarah ini bertujuan untuk memperkuat posisi Microsoft sebagai pesaing pemain besar seperti Sony dan Nintendo.
Perusahaan ini sudah memiliki divisi permainan yang sukses dengan merek Xbox. Namun, akuisisi ini memberikan peluang untuk memperluas ekosistem permainannya, yang berpotensi mencakup judul-judul eksklusif untuk konsol dan layanannya seperti Xbox Game Pass.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.