Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Aksi Mogok Kerja, Bintang Hollywood Demo Netflix dan Walt Disney

Aksi Mogok Kerja, Bintang Hollywood Demo Netflix dan Walt Disney
Serikat pekerja Hollywood lakukan demonstrasi kepada SAG-AFTRA | Sumber: Los Angeles Times

ANDALPOST.COM – Bintang-bintang Hollywood diketahui tengah melakukan aksi turun ke jalan dengan tujuan menunjukkan aspirasinya dalam pemogokan kerja sejak Jumat, (14/7/2023). 

Aksi mogok kerja yang dilakukan oleh bintang-bintang Hollywood tersebut didorong oleh keinginan dalam melakukan perlawanan terhadap studio dan layanan streaming.

Menurut laporan, tindakan turun ke jalan itu akan dilakukan bersama dengan para pekerja televisi dan film. 

Demonstrasi yang masih berlanjut hingga saat ini dilakukan dalam rangka memperjuangkan kontrak kerja baru guna mendapatkan gaji yang sepadan pada era TV streaming. 

Berdasarkan laporan dari media-media di seluruh dunia, aksi bintang Hollywood yang melakukan demonstrasi tersebut telah memberikan pukulan bagi industri hiburan. 

Hal ini dikarenakan Hollywood belum pernah mengalami tindakan demonstrasi dan menghadapi aksi mogok kerja serentak ini sejak 1960. 

Aksi demonstrasi tersebut dikenal sebagai The Screen Actors Guild-American Federation of Television and Radio (SAG-AFTRA). 

SAG-AFTRA merupakan serikat pekerja terbesar di Hollywood yang telah mewakili 160.000 aktor film dan televisi, serta Writers Guild of America (WGA). 

Demonstrasi terhadap SAG-AFTRA tersebut secara umum merupakan tuntutan dalam kenaikan gaji pokok dan sisa dari streaming televisi. 

Selain itu, para pekerja di dunia hiburan Hollywood juga menuntut jaminan bahwa pekerjaan mereka tidak akan digantikan oleh kecerdasan buatan (AI). 

Akibat dari kekhawatiran para pekerja tersebut, serikat aktor Hollywood mengatakan bahwa tindakan demonstrasi yang dilakukan sejak hari Kamis telah disetujui.

Latar Belakang Demonstrasi

Hal tersebut dikarenakan adanya kegagalan dalam mencapai kesepakatan dengan studio seperti Walt Disney Co dan Netflix Inc.

Berdasarkan laporan media internasional, layanan streaming yang kian meningkat membuat mereka khawatir kepada pihak studio yang akan berpindah fokus. 

Kekhawatiran tersebut didasari dengan fokus studio yang terus memotong biaya dengan tujuan mendapatkan profit yang besar. 

Hal ini sangat berbeda dengan fokus studio beberapa tahun lalu yang mementingkan pertumbuhan subscriber

Mantan bintang acara TV The Nanny sekaligus presiden SAG-AFTRA mengungkapkan pernyataannya mengenai tanggapan studio terkait kekhawatiran para aktor. 

Fran Drescher mengatakan bahwa para aktor telah melakukan tindakan menghina dan tidak sopan. 

“Kami adalah korban di sini. Kami sedang menjadi korban entitas yang sangat rakus,” pungkas Drescher pada konferensi pers. 

Sementara itu, aliansi Produser Film dan Televisi (AMPTP) yakni kelompok yang melakukan negosiasi atas nama studio telah buka suara. 

Pihak AMPTP mengatakan bahwa mereka telah menawarkan keuntungan drastis kepada anggota serikat pekerja di Hollywood

Tawaran yang dilakukan oleh AMPTP tersebut meliputi kenaikan upah minimum yang tertinggi dalam 35 tahun. 

Pihaknya juga menjamin perlindungan seputar penggunaan gambar aktor oleh kecerdasan buatan (AI).

“Bukannya bernegosiasi, SAG-AFTRA malah menempatkan kami di posisi yang akan memperdalam kesulitan keuangan bagi ribuan orang yang bergantung pada industri ini untuk mata pencaharian mereka,” ungkap pihak AMPTP. 

Sejarah SAG-AFTRA

Sebagai informasi, The Screen Actors Guild (SAG) pertama kali dibentuk oleh seorang aktor bernama Ronald Reagan pada tahun 1960. 

Aksi Mogok Kerja, Bintang Hollywood Demo Netflix dan Walt Disney
Presiden SAG-AFTRA Fran Drescher | Sumber: NBC News

Reagan pada saat itu sangat antusias mengenai film yang dilisensikan dan dijual kepada televisi.

Namun, keputusannya tersebut telah mengundang kemarahan dari serikat pekerja Hollywood. 

Hal tersebut menyebabkan aksi demonstrasi mogok kerja yang berlangsung pada 7 Maret hingga 18 April 1960 serta menghentikan produksi film yang dibintangi oleh Elizabeth Taylor, Jack Lemmon, dan Marilyn Monroe. 

Enam puluh tiga tahun kemudian, Hollywood kembali menghadapi pertempuran pekerja industri hiburan. 

Dimana studio menghadapi kemungkinan besar terjadinya pemogokan di dua pihak dalam pertempuran memperjuangkan kontrak kerja baru.

Aksi demonstrasi yang kini masih berlangsung telah melibatkan 11.500 penulis yang membuat acara talkshow larut malam diputar ulang tanpa henti. 

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.