Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Alami Longsor, Menteri Basuki Minta Masyarakat Dilibatkan untuk Percepat Pembangunan di Kepulauan Riau

Alami Longsor, Menteri Basuki Minta Masyarakat Dilibatkan untuk Percepat Pembangunan di Kepulauan Riau
Ilustrasi Bencana Tanah Longsor. (The Andal Post/Eeza Putri)

ANDALPOST.COM – Tanah Longsor merupakan salah satu jenis bencana alam yang sangat membuat resah masyarakat. Hal ini karena tanah longsor tak hanya menyebabkan korban jiwa, melainkan juga menghancurkan suatu area tempat dimana orang tersebut tinggal. 

Baru-baru ini tepatnya pada Maret 2023, bencana tanah longsor melanda salah satu wilayah Indonesia yaitu Kecamatan Serasa, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Bencana ini mengakibatkan kerusakan yang cukup parah bagi rumah warga hingga merenggut korban jiwa. 

Dalam mengatasi hal ini, Kementerian PUPR fokus melakukan penanganan tanggap darurat. Kementerian PUPR mengirimkan beberapa orang dan alat berat untuk mengevakuasi para warga.

Sekaligus membersihkan lumpur, mendukung sarana dan prasarana bagi pengungsi dan membuka jalur pagi para kawasan yang terdampak dari bencana longsor tersebut. 

Prioritas Kementerian PUPR 

Basuki Hadimuljono selaku Menteri Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (PUPR RI). Mengatakan bahwa setelah melakukan penanganan awal, kini prioritas Kementerian PUPR adalah melakukan rehabilitasi dan rekontruksi serta relokasi terhadap pemukiman warga.

Potret Lonsgor di Kabupaten Natuna | Sumber: detiknews

Relokasi ini dimulai dengan melakukan pembangunan hunian tetap di sebuah lahan yang telah disediakan oleh pemerintah daerah. Hunian yang disediakan oleh pemerintah ini dirancang dengan struktur tahan gempa dan kemungkinan akan selesai pada akhir Juni 2023. 

“Segera mobilisasi 100 unit RISHA dari stok di Palembang untuk huntap di titik relokasi. Yang sudah disiapkan lahannya oleh Pemerintah Kabupaten Natuna yang aman dari risiko longsor. Untuk mempercepat pembangunannya libatkan masyarakat terdampak di Kecamatan Serasan,” tutur Menteri Basuki. 

Menteri PUPR ini juga menambahkan bahwa ia memprediksi jika lahan untuk pembangunan sudah siap. Maka pembangunan infrastruktur lainnya dapat selesai dalam waktu kurun 3 bulan. Cepatnya proses pembangunan infrastruktur tersebut dikarenakan metode knock down atau merangkai komponen dalam mendirikan RISHA yang cepat dan akurat. 

Lokasi hunian para korban nantinya akan dilengkapi oleh beberapa fasilitas lainnya seperti jaringan air bersih, sanitasi dan mushola. 

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.