Pasangan Korea juga berhasil membuat tekanan sejak awal laga sehingga pasangan ganda putri Indonesia sulit untuk keluar dari tekanan tersebut.
Saat ditemui seusai pertandingan, Apriyani meneteskan air mata saat sedang diwawancara.
“Ini sangat emosional buat saya karena apa yang kami sudah siapkan sebaik-baiknya pun ternyata tidak semudah itu (yang kami pikirkan) untuk menjadi juara. Susah banget ya, penuh perjuangan. Tapi kami patut bersyukur hari ini, ternyata kami bisa ketika tertekan, ketika komunikasi kami tidak baik untuk fight back walau hasilnya belum bisa kami ambil (kemenangan). Pasti sedih,” ucap Apriyani.
Gregoria Mariska Tunjung vs Chen Yu Fei (4/China) 22:24, 21:23
Gregoria Mariska Tunjung sebagai pemain utama tunggal putri Indonesia memberikan perlawanan ketat kepada wakil dari China yaitu Chen Yu Fei. Pola permainan Gregoria di All England mengalami perbaikan yang sangat baik dari sebelum-sebelumnya.
Semangat juang yang dimiliki Gregoria juga semakin baik sehingga lawan tidak lagi mudah menang melawan gadis asal Wonogiri ini.
Di akhir pertandingan, Chen Yu Fei juga nampak teriak usai memenangkan pertandingan. Itu berarti laga melawan Gregoria bukan merupakan laga yang mudah untuk dimenangkan.
Terlihat juga beberapa kali, Jorji sapaan Gregoria ragu untuk menekan lawan. Ini yang membuat lawan bisa mendapat poin sebab Jorji ragu melakukan tekanan.
“Senang dengan pertandingan hari ini tapi memang kurang puas. Saya sebenarnya ingin membuat kejutan seperti yang saya bilang kemarin,” ucap Gregoria.
Hasil Pertandingan:
- Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan vs Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi, 16:21, 21:19, 21:19
- Anthony Sinisuka Ginting vs Anders Antonsen, 14:21, 21:9, 17:21
- Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto vs Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, 21:18, 21:13. (azi/ads)